Kayla, Reny, dan Cerriva sedang bersantai dikantin sambil mengisi perut mereka setelah selesai pelajaran olahraga. Dikantin hanya ada murid-murid kelas mereka karena masih di jam pelajaran.
Rara sudah duluan berganti baju karena tiba-tiba saja dia dipanggil oleh kepala sekolah. Ya begitulah kesibukan Rara yang tidak ada habisnya.
"Kayla Lo emang ga ada bakat olahraga sama sekali" ucap Reny saat mereka sedang membicarakan pelajaran olahraga tadi
"Kocak banget Lo masukin bola ke ring aja gagal Mulu" ucap Cerriva tertawa bersama Reny yang membuat Kayla cemberut
"Ejek aja terus" delik Kayla yang membuat Cerriva dan Reny semakin senang menggodanya
Ketiganya tiba-tiba saja berhenti tertawa saat seseorang berhenti disamping meja mereka. Kayla mendongakkan kepalanya dan langsung terkejut melihat Reyhan yang menatapnya dengan senyum miringnya. Tiba-tiba saja dia teringat dengan bisikan Reyhan saat diruang OSIS.
'Gua lepas Lo sekarang tapi sekali lagi kita ketemu Lo bakal berurusan sama gua'
Kayla menghela nafas lalu berusaha tidak peduli dan kembali memakan makanannya yang dibuatkan mamanya untuk nya saat kemarin kedua orang tuanya datang kesini. Cerriva dan Reny saling pandang lalu Reny menatap kiri dan kanan mereka mengecek jika mereka tidak salah tempat duduk. Karena biasanya Reyhan dan gengnya memilik meja yang tidak boleh diisi oleh murid-murid lain.
'ini meja biasa kita makan kok' batin Reny yang tidak menemukan hal yang membuat mereka harus berurusan dengan geng Reyhan.
Merasa Reny dan Cerriva terlihat tidak nyaman dan juga dia yang merasa terganggu terus ditatap akhirnya Kayla kembali mendongkakan kepalanya dan menatap Reyhan.
"Kenapa?" Tanya Kayla yang berusaha tidak bernada jengkel. Cerriva yang didepannya berusaha menghentikannya
Reyhan tiba-tiba membungkuk dan mendekatkan wajahnya kepada Kayla yang membuat Kayla memundurkan wajahnya dengan cepat.
"Bukannya gua udah bilang kalau kita ketemu lagi, Lo bakal berurusan sama gua?" Tanya Reyhan dengan nada dinginnya
"Ga tau, ga inget. Bisa ga Lo pergi? Gua mau makan" ucap Kayla yang tidak nyaman dengan posisi mereka
Reyhan melirik kearah tempat makan berwarna pink itu lalu dengan sengaja dia menumpahkan bekal itu ke lantai.
"WOYYY" bentak Kayla berdiri tidak terima dengan perlakuan Reyhan
"Kayla" ucap Cerriva menahan tangan Kayla untuk menenangkannya dan menyuruhnya untuk tidak melanjutkannya.
"Tuh makan, bukannya Lo bilang mau makan?" Ucap Reyhan tersenyum meledek yang membuat Kayla semakin emosi
"Lo kurang ajar ya! Apa sih sebenarnya yang Lo mau!" Ucap Kayla menatap emosi yang menunjuk wajah Reyhan
Risma yang berada dibelakang Reyhan sedari tadi akhirnya maju dan menurunkan tangan Kayla dari Reyhan.
"Ga usah nunjuk-nunjuk dong" Kayla menolehkan kepalanya kearah Risma
"Siapa lagi Lo? Gua ga kenal sama Lo pada tapi Lo semua tiba-tiba gangguin gua. Ternyata bener yang dibilang banyak orang, geng Lo pada ga ada yang punya attitude yang bagus"
"Apa Lo bilang?"
Reny menepuk jidatnya pelan melihat Kayla yang membangkitkan amarah dari Risma.
Reyhan yang sedari tadi diam menatap Kayla dan menahan tangan Risma yang terlihat akan maju berhadapan dengan Kayla.
"Han" Risma menatap Reyhan yang marah menatap lurus Kayla
"Sekali lagi untungnya mood gua lagi bagus. Jadi... Lo aman lagi" ucap Reyhan tersenyum miring yang membuat Kayla semakin kesal
"Cabut" ucap Reyhan membalikkan badannya lalu pergi meninggalkan Kayla
"Awas ya lo" ucap Risma tajam menatap Kayla
Marvel yang sedari tadi memperhatikan bertepuk tangan dan mengacungkan jempolnya.
"Akhirnya gua ngeliat ada yang berani sama Reyhan. Rame nih !! Lo hebat ka" ucap Marvel mengedipkan mata matanya lalu menatap air minum dimeja
"Gua bawa minum ini ya" ucap Marvel mengambil minum Kayla lalu menyusul kedua temannya
"Woyyyy, wahhh bener-bener nih"
"Udah Kayla udah" ucap Reny menarik tangan Kayla yang ingin menyusul mereka. Kayla menghentakkan kakinya kesal lalu membereskan makanan yang berserakan karena Reyhan tadi dan dibantu oleh Cerriva
"Kayla, Lo ada apa sih sebenarnya sama Reyhan?" Tanya Cerriva yang sedari tadi terpikirkan olehnya
"Gua ga tau" jawab Kayla yang masih terlihat kesal
"Lo ga ada macem-macem kan sama dia sebelumnya?" Tanya Cerriva lagi
"Ga"
"Serius?" Kayla langsung menatap Cerriva saat mendengar nada ragu dari ucapan sahabatnya itu
"Seterah Lo mau percaya atau ngga !" Setelah mengatakan itu Kayla berdiri dan langsung pergi meninggalkan kedua sahabatnya
"Yahhhhh ngambek deh dia. Lo sih Cer" ucap Reny yang melihat Kayla terlihat sangat kesal. Cerriva menghela nafas lalu kembali duduk di kursi dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi antara Kayla dan Reyhan.
••••••
Kayla, Reny, dan Cerriva masih belum saling berbicara sampai pulang sekolah. Rara bahkan heran saat mereka bertiga hanya diam sejak selesai jam olahraga tadi. Rara bertanya pada Reny namun Reny hanya menggelengkan kepalanya dan mengatakan tidak apa-apa.
Cerriva dan Reny bukannya tidak mau berbicara dengan Kayla tapi jika Kayla sedang kesal dan mood yang lagi kurang bagus lebih baik menunggu dia sampai reda dengan sendirinya.
"KAYLA"
Kayla yang sedang membereskan barang-barangnya mendongakkan kepalanya mendengar namanya dipanggil. Terlihat Gina dan Johan masuk ke dalam kelas mereka yang sudah sepi dan hanya tinggal mereka berempat. Lalu dibelakang mereka ada Rendy dan Doni mengikuti mereka.
"Kayla, katanya Lo tadi berantem sama Reyhan ya dikantin?" Tanya Gina yang langsung duduk didepan kayla
"Seriusan Luh? Harusnya gua tadi ke kantin tuh pasti rame deh" ucap Johan yang langsung ditoyor kepalanya oleh Gina
"Diem deh loh"
"Eh iya gua juga dapet laporan kayak gitu. Bener Kayla? Lo gak papa kan?" Tanya Rara yang baru teringat tentang laporan tadi siang
"Kalian Napa sih heboh banget? Gua ga papa. Ngeselin banget dia ganggu dan numpahin makanan gua" ucap Kayla kembali kesal mengingat kejadian tadi
"Woah keren loh Kayla" Gina menatap takjub Kayla yang membuat Kayla menatap balik bingung ke Gina
"Baru kali ini ada yang ga takut sama dia selain Rara, Doni, dan Rendy" lanjut Gina
"Lo yang cupu kali, makanya Lo takut sama dia" ejek Johan yang membuat Gina mendelik
"Eh ngaca ya Lo !! Siapa yang kemarin minta muter balik karena ada gengnya Reyhan didepan ruang musik" marah Gina ke Johan
"Ehh ya biasa aja dong"
"Udah woy berisik Lo berdua" ucap Rara yang pusing dengan kelakuan Gina dan Johan yang seperti anak kecil
"Ngapain takut sama dia sih? Kan sama-sama manusia" ucap Kayla
"Kayla, gua kan udah bilang tentang Reyhan. Ga usah macem-macem sama dia" ucap Cerriva yang sedari tadi diam dibelakang Kayla
"Yang dibilang Cerriva bener Kay. Lebih baik ga berurusan sama dia. Demi kebaikan Lo juga" ucap Rara menimpali
"Emang kenapa sih? Se menakutkan kah itu dia? Dia bisa hancurin orang?"
"Pura-pura bego dia. Padahal udah gua jelasin" ucap Reny pelan namun masih terdengar oleh semuanya. Kayla mendelikan matanya kepada Reny
"Hmmm beginiloh Kay...." Gina merangkul Kayla
"Lo beneran deh ga usah macem-macem sama dia deh. Kalau Lo kesel mending limpahin aja ke Johan. Dia ga papa kok digituin sama Lo" ucap Gina yang membuat Johan menggeplak kepala Gina
"Kok jadi gua sih? Gua udah diem padahal dari tadi" sewot Johan. Gina menjulurkan lidahnya mengejek Johan
"Kayla, Lo sebenernya ada masalah apa sama dia?" Tanya Rendy yang akhirnya membuka mulutnya setelah sedari tadi memilih diam mendengarkan pembicaraan teman-temannya
Kayla menatap Rendy lalu menggelengkan kepalanya "ga tau. Gua lagi makan enak-enak ehh tiba-tiba dia nyamperin"
"Eh tapi bener juga sih dia tiba-tiba aja nyamperin Kayla. Kayla salah apa coba?" Tanya Reny yang baru sadar dan membuat Kayla menatapnya kesal
"Sadarkan Lo akhirnya. Makanya jangan salahin gua terus" ucap Kayla menggebu-gebu
"Tapi Lo salah juga pake nantang balik dia segala" ceplos Cerriva yang membuat Kayla melengos malas. Cerriva tetap menyalahkannya
"Lo ga liat bucinnya Reyhan tadi hampir mau mukul Lo"
Kayla mengerutkan keningnya "bucinnya Reyhan?"
"Risma. Yang tadi pake Hoodie merah" ucap Reny
"Dia suka sama Reyhan tapi Reyhan nya gak jadi bertepuk sebelah tangan" tambah Johan
"Ada juga yang suka sama dia ternyata" ucap Kayla
"Ya siapa sih yang ga suka sama dia. Anak orang kaya plus cakep gitu. Dia minus dikelakuannya aja yang berandalan. Coba ga kaya gitu, gua udah jatuh cinta juga kali" ucap Gina
"Sinting dasar" gumam Johan namun terdengar oleh Gina
"Gua denger ya JOHAN" delik Gina
"Hadeh Lo berdua tuh ya. Kalau mau berantem Sono dilapangan aja" galak Rara yang membuat keduanya kembali terdiam
Doni yang sedari tadi diam menghampiri Kayla "apa ini Masalah yang didepan ruang OSIS waktu itu? Sebenarnya dia ngomong apa sama Lo?"
"Hah? Lo ketemu dia didepan ruang OSIS? Ada apa?" Tanya Rara kaget
"Kan gua udah bilang Don, dia cuman nanya kalau gua anak baru itu doang kok" ucap Kayla berbohong. Dia tidak ingin mengatakan yang sebenarnya dan membuatnya disalahkan lagi karena berani kepada Reyhan
"Serius dia nanya kek gitu doang sama Lo? Ga mungkin ah" ucap Reny tidak percaya
"Ada sesuatu pasti deh. Lo diancam atau apa gitu?" Tanya Cerriva yang juga tidak percaya
"Lo berdua mah emang gak pernah percaya sama gua" ucap Kayla cemberut yang membuat keduanya kembali merasa bersalah
"Bukan gitu kay" ucap Cerriva pelan
"Tapi serius deh kay, yang dibilang sama Reny dan Cerriva tuh bener. Bukan maksud gua gak percaya sama Lo nih tapi Reyhan bukan tipe orang yang tiba-tiba nanya dan kepo. Dia orang yang bodo amat dan ga peduli sama sekitarnya. Jadi aneh aja ga ada angin ga ada hujan dia nanya sama Lo dan nyamperin Lo tadi tanpa Lo ngelakuin sesuatu" jelas Johan mencoba menjelaskan
"Mungkin dia suka kali sama gua. Atau gua menarik Dimata dia?" Ceplos Kayla yang membuat Gina menepuk dahinya sendiri
"AMPUN DEH ! LAGI SERIUS NIH !!!" ucap Reny kesal
"Bodo amat anjir" ucap Johan melengos malas
"Ya kan siapa tau woy" ucap Kayla
"Gua berharap dia ga tertarik sama Lo. Karena jika dia tertarik, dia cuman bakal jadiin Lo mainan dia doang" ucap Doni serius
Suasana yang tadinya sudah mulai mencair kembali menjadi serius mendengar ucapan Doni. Doni dan Reny adalah orang yang suka bercanda dan jarang terlihat serius namun jika sudah membahas Reyhan, mereka berubah 180 derajat menjadi sangat serius.
"Lebih baik Lo Kay ga usah berurusan lagi sama dia. Kalau emang dia yang duluan mulai, Lo abaikan aja atau Lo bisa panggil gua atau Doni" ucap Rendy
"Emang kenapa sih? Kalo dia didiemin yang ada makin ngelunjak. Dia harus dibikin kapok biar ga bikin ulah terus. Dia itu--"
"Gua cuman ga mau ada lagi teman gua yang tersakiti karena dia !!! Sifat angkuh dia ga akan pernah hilang. Dia akan jadi pengecut seumur hidup dia"
Semua terkejut Dengan ucapan keras dari Rendy. Mereka juga melihat jelas kilatan emosi dan kebencian ada Dimata Rendy. Rara yang berada didekat Rendy langsung berdiri dan menahan Rendy. Doni pun ikut mendekati Rendy.
"Ren.... Udah cukup" Doni menepuk bahu Doni berusaha menenangkan dan menyadarkan Rendy
Rendy menghembuskan nafasnya kasar dan menutup matanya sejenak berusaha menenangkan dirinya.
Reny melemparkan kertas ke arah Kayla yang masih terpaku.
"Gua bilang juga apa" ucap Reny tanpa suara pada Kayla saat dia menatap balik
"Iya maaf" ucap Kayla tanpa suara juga. Dia menjadi sangat bersalah melihat Rendy yang hampir meledakkan emosinya. Melihat seperti ini, dia jadi memikirkan tentang rumor yang diceritakan Reny. Apa itu memang benar?
"Sorry gua terlalu emosi tadi" ucap Rendy yang terlihat sudah tenang
"Ga papa kok ren. Gua yang minta maaf udah nyulut emosi Lo" ucap Kayla meminta maaf
"It's okay" Rendy tersenyum pada Kayla
"udah woy udah !! Ga usah dibahas lagi. Suasana nya jadi ga enak banget nih" ucap Johan berdiri ditengah-tengah
"Mending Lo semua liat gua sama Doni latihan basket aja" ucap Johan menarik turunkan kedua alisnya
Gina berpura-pura melihat jam ditangannya lalu berdiri.
"Gua lupa ada latihan cheers hari ini. Yuk Ren ganti baju" ajak Gina kepada Reny dan tidak menghiraukan Johan
"Oh iya !! Ayo Gin. Byeee semua" ucap Reny mengambil tasnya lalu melewati Johan begitu saja
Cerriva juga berdiri dari tempat duduknya dan berpura-pura melihat hpnya.
"Supir gua udah didepan. Yuk Kay balik" ucap Cerriva menarik tangan Kayla
"Duluan semua" ucap Kayla melambaikan tangannya
"Oh iya gua harus ngurusin proposal acara nanti. Gua keruang osis ya. Dah" ucap Rara yang langsung pergi menyisakan Johan, Doni, dan Rendy
"EMANG YA LO SEMUA TEMAN-TEMAN TIDAK BERGUNA" teriak Johan kesal yang lalu terdengar suara tawa dari luar kelas
"Tenang Johan. Masih ada ..." Doni melirik ke arah Rendy. Johan dan Doni pun menatap Rendy yang membuat Rendy mendengus malas
"Gua lagi yang kena"
••••••••
Dimobil Cerriva dan Kayla saling diam dan tidak berbicara. Mereka tiba-tiba merasa canggung satu sama lain karena masalah tadi.
"Udah liatkan gimana efeknya ke Doni sama Rendy tentang Reyhan ? Gua sama Reny ga bercanda soal itu" ucap Reny
"Iya sorry gua ga tau kalau pembahasannya bisa jadi sepanjang dan seserius itu. Gua juga ngerasa ga enak pas Rendy jadi emosi gitu" ucap Kayla
"Ya udah Lo ga usah minta maaf terus. Bukan Lo kok yang salah. Sorry kalau kesannya gua nyalahin Lo terus. Gua cuman ga mau Lo kenapa-kenapa. Berurusan sama Reyhan itu hal yang serius" ucap Cerriva
"Gua ngerti kok Cer. Gua ga akan berurusan lagi deh sama dia. Kalau dipikir-pikir kekanak-kanakan banget gua dendam sama dia soal terlambat doang" ucap Kayla
"Akhirnya Lo sadar juga" ucap Cerriva bersyukur yang membuat Kayla mendelikan matanya
"Oh iya, masalah tentang Lo ketemu didepan ruang osis itu beneran dia yang nyamperin?" Tanya Cerriva menatap Kayla
"Iya beneran. Masa Lo belum percaya juga sih" ucap Kayla cemberut
"Gua percaya ya elah. Gua cuman ngerasa aneh aja. Seorang Reyhan tiba-tiba nyamperin Lo yang ga buat salah apa-apa. Kenapa ya kira-kira?" Ucap Cerriva sambil menopang dagunya
Kayla mengangkat bahunya sambil menatap keluar jendela "Ntah, gua juga ga tau"