webnovel

Chapter 9

-Sebulan kemudian..

Di pagi hari, Tatsuya dan Yakumo beradu pukulan mereka terlihat seimbang dalam strategi maupun teknologi pertempuran.

Terutama Yakumo, dia tidak bisa berkata-kata dengan peningkatan yang terjadi pada Tatsuya.

Arima bersama Miyuki mengobrol di samping sambil menikmati makanan ringan yang Miyuki buat.

"Miyuki, Senin depan kamu dan Tatsuya akan memasuki SMA Divisi ke-1 bukan?.. semangat dalam belajar oke?."kata Arima, sambil memakan makanan nya.

"Terimakasih kishou-sama aku akan berusaha keras."kata Miyuki sambil tersenyum manis.

Arima mengangguk dan melihat kembali kepada Yakumo dan Tatsuya yang sedang bertarung.

________________

Miyuki POV

"Pada awalnya aku tidak percaya dengan pria di depan ku ini dia tiba-tiba muncul dari langit dan memberikan tekanan yang sangat menindas."

"Tapi setelah menghabiskan waktu selama satu bulan bersama pria ini, aku mulai mempercayainya."

"Dia adalah pria misterius yang berpenampilan tampan, lihat saja rambut putihnya yang indah dan dia memiliki aura yang sangat indah dengan sifatnya yang baik."

"Dia bahkan mengajari oni-sama Taijutsu, yang membuat Oni-sama meningkat pesat dalam keahlian Taijutsu."

"Tapi.. meski oni-sama dan aku belum memberitahukan informasi ini kepada bibi atau keluarga Yotsuba, sampai kapan kita harus merahasiakannya." Kata Miyuki yang menggerutu di dalam pikirannya.

Karena cepat maupun lambat Eksistensi sekuat Arima pasti akan tercium, mau bagaimanapun di sembunyikan.

-akhir POV Miyuki.

Tatsuya dan Yakumo beradu tendangan dan mereka berdua mundur beberapa langkah secara bersamaan.

Arima segera menepuk tangannya.

"Pok! Baiklah selesai sampai di sini, kalian berdua ayo ikut sarapan, selagi Miyuki sudah repot memasak untuk kita."

"Baiklah."Kata Tatsuya yang segera di ikuti Yakumo.

Mereka makan di luar selama beberapa menit, lalu Arima berbicara.

"Yakumo-san bagaimana peningkatan yang di hasilkan Tatsuya?"Kata Arima sambil tersenyum.

Yakumo yang mendengar ini hanya bisa tersenyum."yahh.. mungkin aku sudah bukan tandingan Tatsuya lagi jika dalam Taijutsu, tapi jika aku memakai beberapa ninjutsu aku bisa mengalahkannya... Meskipun ketika aku memakainya aku tidak akan bisa menggunakan lagi, karena pengelihatannya yang tidak manusiawi."

"Dengar itu Tatsuya, kau masih harus memperbanyak pengalamanmu dalam pertempuran, karena di dunia ini, sangat banyak jurus penyihir yang tersembunyi dan di jadikan kartu truf, agar di mainkan di waktu yang tepat, dan dengan peningkatanmu yang sekarang jangan sombong karena di atas gunung masih ada gunung yang lebih tinggi."kata Arima sambil tersenyum kepada Tatsuya.

"Terimakasih atas sarannya, dan aku tidak akan sombong Kishou-san aku bahkan tidak bisa mengenai bajumu."kata Tatsuya menghela nafas.

Tatsuya bingung ada apa dengan Arima.

Memang benar bahwa dirinya telah meningkat dan Tatsuya sadar akan hal itu, tapi pria di depannya ini.. Tatsuya bahkan tidak bisa melihat level dari Taijutsu orang ini, sambil melihat ke arah Arima.

"Haha... Bagus.. karena jalanmu masih panjang."kata Arima dengan senangnya.

-setelah mereka mengobrol satu sama lain, Miyuki dan Tatsuya izin kembali.

Arima dan Yakumo melambaikan tangannya dan Miyuki dan Tatsuya pergi.

Setelah mereka pergi Arima melihat ke arah Yakumo.

"Yakumo-san apakah bisa aku meminjam uang untuk sementara kepada mu?.kata Arima.

"HM.? Buat apa, apakah kau ingin berkeliling kota dan menikmati akhir pekan mu ini."kata Yakumo.

"Benar, aku sudah lumayan lama juga berada di sini, aku ingin melihat-lihat kota, dan tempat tinggal yang pas untukku tinggali di masa depan."kata Arima sambil tersenyum.

"Apakah anda akan membeberkan sekarang tentang identitas anda kepada pemerintah dan Ten master Clan, jika benar begitu aku bisa menyampaikannya dan menjelaskan situasi tersebut kepada pemerintah maupun Ten master Clan."kata Yakumo dengan serius.

"Terimakasih banyak Yakumo-san tapi ini bukan waktunya, aku hanya ingin melakukan persiapan saja.. dan juga aku tidak akan pergi jauh, aku hanya berkeliling saja menghirup udara setelah itu kembali pada siang hari ini."kata Arima.

"Baiklah Kishou-san aku mengerti."kata Yakumo sambil memberikan sebuah kartu berwarna hitam kepada Arima.

Arima menerima kartu tersebut dan berbalik menuju ke gerbang keluar, tapi Arima berbalik ke arah Yakumo.

"Dan jangan mengikuti aku ya.? Karena itu akan sangat mengganggu."kata Arima sambil tersenyum.

Yakumo yang mendengar itu mengeluarkan beberapa butir keringat dan tersenyum.

"Anda bisa tenang Kishou-san."kata Yakumo.

Arima melanjutkan langkahnya dan keluar dari kuil Kyuchoji dan berjalan ke berbagai arah, melihat orang-orang berjalan bersama keluarganya masing masih, tertawa dan senang di jalanan.

Melihat ini Arima tersenyum sambil memasukan tangannya ke dalam saku celana hitamnya dan terus berjalan.

Dijalanan Arima di perhatikan oleh berbagai orang yang melihatnya, karena penampilan tubuhnya yang keren dan warna rambutnya yang unik, dengan paras yang tampan, tentu saja dia menjadi fokus perhatian sekitar.

Arima mengabaikan pandangan orang lain kepada dirinya dan melanjutkan perjalanannya berjalan kaki.

Arima berkeliling di sekitar, sambil membeli eskrim makanan ringan lainnya dan singgah di cafe kopi yang bernama cafe Einebrise.

Cafe ini sangat sepi, fasilitas yang ada sangat bagus, dan kopi yang di siapkan sangat enak.

Arima melihat ke arah kartu yang di berikan oleh Yakumo dan tiba-tiba tersenyum.

"System' buat sebuah misi jika aku membayar biaya kopi ini, aku akan mendapatkan hadiah [uang tak terbatas]." kata Arima

"[MISI DI BUAT! setelah tuan rumah membayar pembayaran akan di beri hadiah..

[CARD UNLIMITED MONEY]BIP!]

Arima berdiri dari tempat duduknya dan membayar biaya kopinya setelah itu keluar dari tempat tersebut dan misi dari system' keluar.

[MISI SELESAI.. tuan rumah mendapatkan [CARD UNLIMITED MONEY] BIP!]

Tiba-tiba di dalam saku celana hitamnya, Arima merasakan sebuah kartu.

Mengambil kartu tersebut Arima tersenyum, kartu tersebut berwarna hitam dengan pola emasbyang indah di sekitar kartu tersebut.

"Masalah uang telah terpecahkan, selanjutnya apalagi ya.. lain kali aku harus mampir ke cafe Einebrise lagi, tempat yang nyaman."kata Arima sambil berjalan kembali menuju kuil Kyuchoji.

_______________________

ตอนถัดไป