Bibir Dimas mengukir senyum pedih. Dadanya terasa sesak akan kesedihan yang begitu memberatkan hati. Dia mendapatkan firasat bahwa ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka.
"Aku mohon... Pergilah dan tunggu aku di tempat lain, Nata..." Suara Dimas terdengar putus asa membuat Natalie menangis karena tak ingin meninggalkannya. Natalie bahkan hendak berlari kembali menuju Dimas.
"Nata, harus bertahan, ya, selama aku tidak berada di sisimu. Aku akan kembali menjemputmu. Jadi, tunggu aku."
"T-tidak mau! A-ayo, pergi bersama. Kita pasti bisa bersembunyi dengan baik jika pergi bersama." Natalie melangkah mendekati Dimas yang jauh di depannya.
Dimas menelan ludah kasar. Sudut matanya menangkap gerak-gerik salah satu bodyguard yang hendak berlari menuju ke arah Natalie. Dimas bergegas menuju bodyguard tersebut sambil berteriak putus asa untuk terakhir kalinya.
"JANGAN KE SINI!!! PERGILAH, NATA!! PERGI UNTUKKU!!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com