"Bahkan jika kamu menganggap kesalahan kecil yang kamu perbuat hanyalah hal sepele, tapi tidak denganku yang menganggapnya sebagai tali kehidupan yang rasanya ditarik-ulur. Kamu terluka, aku yang merasakan sakitnya. Kamu bahagia, aku yang menanggung rasa sakitmu yang masih tersimpan." (Azka)
*****
Dira menggesekkan tangan Azka yang dia genggam pada pipinya. Dokter berkata bahwa Azka akan bangun tak lama lagi. Tapi, Dira sudah tak sabar menanti Azka yang tak kunjung membuka matanya.
"Kamu tahu, Azka... Kini aku yakin bahwa aku sangat mencintaimu." Dira mengecup punggung tangan Azka yang terbebas dari infus.
Sebuah senyum lembut terpatri di wajah Dira. Sekarang Dira sangat yakin dirinya tak memiliki rasa yang tersisa untuk Dave. Dave sudah lama terhapus dari hatinya, yang tersisa saat itu hanya kekecewaan akan hubungan yang sudah terjalin lama bisa putus begitu saja. Hal itu membuat Dira sempat ragu mengenai perasaannya sendiri pada Azka.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com