"Itu sangat menjengkelkan melihat orang yang menyiksaku sedemikian rupa masih bisa tertawa tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Saat ingin menjalani hari dengan tenang pun aku tidak bisa untuk tidak memikirkan penderitaan yang aku alami. Rasanya seperti hanya aku yang mendapatkan kesialan sedangkan dia masih bisa bersenang-senang. Padahal semua kesialan yang aku dapatkan berasal darinya." (Natalie)
*****
Natalie menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah hampir 30 menit Natalie menunggu di sebuah kafe tempat Dimas bekerja sambilan. Tapi, Dimas yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang padahal sudah waktunya pergantian shift kerja.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com