Alvin begitu bahagia karna Mentari menerima perasaannya.
Ini memang impiannya sejak dulu. Alvin yang sudah lama menyimpan perasaannya kepada Mentari.
Dan akhirnya bisa ia ungkapan.
Rasanya begitu lega sekaligus bahagia karna Mentari menerimanya.
"Tari, nanti malam kita dinner yuk!" ajak Alvin.
"Hah?! Dinner?"
"Iya, sebagai perayaan hari jadian kita,"
"Emang harus begitu ya?"
"Kayaknya begitu sih, aku juga pertama kalinya berpacaran lo," ujar Alvin dengan polos.
Dan Mentari pun tertawa, "Haha, aku pikir kamu itu sudah lebih berpengalaman dari pada aku, " ujar Mentari.
"Aku, juga masih polos, Mentari,"
"Upps, masa?!"
Mereka berdua tampak asyik bercanda dan tak lama, Laras pun datang menghampiri mereka.
"Hay, Tari! Hay, Vin!" teriak Laras memanggil kedua temannya.
"Eh, ada Laras!" ujar Mentari.
"Eh, ngomong-ngomong, kok kalian kelihatan lagi senang begitu? Ada apa nih?" tanya Laras yang mulai penasaran.
"Upps, kasih tahu enggak ya?" ledek Alvin.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com