"Jadi dia cuman pembantu di rumah ini, 'kan?" Fanya pun tertawa tipis mengingat hal itu.
Ekspresi melecehkan mulai terpancar. "Bagus, kalau hanya sekedar babu, pasti akan lebih mudah bagiku untuk menghancurkannya!" tukas Fanya.
Dan Fanya berjalan lebih mendekat lagi untuk melihatnya lebih jelas.
Lalu muncilah seseorang membuka pintu dan seseorang itu adalah Mentari.
"Eh, itu dia! Sembunyi ah," Fanya pun segera bersembunyi di balik tembok dekat pagar.
Sambil bersembunyi dia mengintip Mentari yang sudah berpakaian rapi.
"Pagi-pagi begini, dia mau pergi ke mana sih?" tukas Fanya.
Dan tak lama terlihat sebuah motor berhenti tepat di depan gerbang rumah Mentari, Fanya pun semakin mengamankan tubuhnya.
Dia berusaha agar keberadaannya tidak di ketahui oleh siapa pun.
Dan lagi-lagi, dirinya di buat jengkel pagi ini.
Mentari dan Alvin pagi ini pun hendak pergi berdua entah akan pergi kemana, yang jelas mereka tampak sangat rapi.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com