Setelah kejadian di kantin itu, Larisa merasakan ada perubahan dalam dirinya.
Dan itu terasa nyata, karna dia tak menyangka jika tadi dia berani melawan Radit.
Hal yang sangat berbanding terbalik dengan dirinya dulu, dulu jangankan untuk melawan lelaki, melawan Audrey yang sama-sama perempuan pun dia tidak berani.
Tak terasa mulutnya tersenyum-senyum sendiri, namun tubuhnya tak bisa di pungkiri, masih terasa keringat dingin dan sedikit gemetar.
Lalu melihat Larisa yang terlihat sangat bahagia, Alex pun langsung menggandeng tangan Larisa.
"Kalau ada hal bahagia, cerita dong!" celetuk Alex.
Larisa langsung tersenyum dan menundukkan kepalanya.
"Kamu, tahu dari mana kalau aku sedang bahagia?" tanya Larisa.
"La itu senyum-senyum sendiri," ucap Alex.
Dan Larisa menutup mulutnya, lalu perlahan dia menceritakan kejadian yang di alaminya tadi. Dia tidak tahu kalau Alex tadi sempat melihatnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com