Dalam kegelapan sebuah ruangan gudang tua, yang teramat pengap dan terasa sesak.
Seruni kembali terbangun lagi dan keadaan masih sama seperti awal saat sebelum dia pingsan.
"Kenapa sih? aku harus terbangun lagi?! kenapa kalian tidak membunuhku saja!" teriak Seruni yang sangat kesal.
Lalu dia kembali merangkak, untuk mencari jalan keluar dari ruangan itu.
Tapi meski dia berusaha sekuat tenaga, tetap saja, dia tidak juga menemukan di mana jalan keluarnya.
Dia sudah putus asa, seandainya dia boleh memilih, maka dia akan memilih mengakui semua dan memilih tinggal di penjara, karna walaupun hidup dalam jeruji besi tapi setidaknya dia masih dianggap manusiawi.
Dan meski tidak bisa bertemu dengan Audrey dan ibunya setiap hari, tapi setidaknya dia masih bisa bertemu mereka sesekali.
Kini tinggallah sesal, kalau saja waktu itu dia mau menuruti permintaan Larasati dan mengakui perbuatannya serta meminta maaf kepada keluarga Larasati, pasti dirinya tidak semenderita ini.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com