"Eh, tidak usah Wijaya, saya bisa membawanya sendiri," tukas Larasati.
Tapi Wijaya tak menghiraukan ucapan Larasati dan dia tetap meraih buku itu.
"Buku ini terlalu berat untuk tubuh sekecil kamu," tukas Wijaya sambil melirik kearah Larasati.
Dan Larasati juga melihat tubuhnya sendiri dari atas ke bawah.
"Aku sekecil itu ya?" ucap Larasati.
Dan Wijaya pun tersenyum, "Sudah ayo kita antar buku ini, kamu bantu bawakan tasku ya," tukas Wijaya.
Dan Larasati tersenyum tipis kembali menundukkan wajahnya.
Seruni yang melihat kebersamaan Larasati dan Wijaya pun menjadi sangat kesal.
"Dasar, si Aneh itu. Bisa-bisanya merebut perhatian Wijaya dari ku!" umpat Larasati.
Lalu Amara yang berada di belakangnya pun langsung menghampiri sahabatnya itu.
"Sabar, nanti kita balas si Aneh itu," tukas Amara.
Setelah itu Larisa di bawa ke sebuah rumah, yang juga tak asing bagi Larisa dan rumah itu adalah rumahnya Larasati.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com