Yoso berlari secepat yang Ia bisa. Dalam pikirannya hanya di selimuti kekalutan dan ketakutan. Ia tak menyangka pada apa yang ada di hadapannya tadi. Sebuah tubuh molek gadis yang sangat Ia cintai.
Tubuh yang lemas dan membiru. Tergeletak di atas rumput bersandarkan akar dari pohon asem. Sementara pikiran Yoso buyar, tak satu pun kejadian sebelumnya Ia ingat.
Yoso kocar kacir ingin menyembunyikan diri. Rasa bersalahnya menggunung sehingga tak mampu di sembunyikan di mana pun. Dalam malam yang gelap sehabis hujan reda pun, tak mampu membuatnya lebih tenang.
Larinya pun terhenti oleh rasa lelah kakinya yang hampir lemas. Nafas ngos-ngosan memburu dalam rongga dadanya.
Tiba-tiba Ia terpikirkan sesuatu. Pikiran liciknya mulai berjalan untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com