"Kamu dengar itu Rio ? Seperti nya tempat ini memang benar-benar angker, sudah ku bilang tadi untuk pulang saja, kalian malah ngotot mau masuk." ujar Revan yang kini kesal bercampur takut.
"Sudah tenang saja, ada aku, kamu tahu kan aku pemburu hantu, jangan khawatir aku akan melindungi mu." ujar Rio meyakinkan sahabat nya itu.
"Rio, aku kebelet, mau pipis." kata Revan yang tiba-tiba saja ingin buang air kecil.
"Air di toilet tidak ada, listrik belum menyala, kamu ada bawa tisu ?" kata Rio yang memang benar ada nya.
"Tidak, aku tidak bawa apa-apa selain tubuh ini." jawab Revan sembari menahan rasa kebelet nya.
"Lah terus bagaimana ?" ujar Rio yang kini ikutan bingung.
"Aku gak perduli, pokok nya aku mau pipis, ayo buruan antar aku ke toilet." ujar Revan yang sudah tidak dapat menahan nya lagi, ia melompat-lompat sembari memegangi celaka nya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com