webnovel

(197) Stasiun angker.

Di dalam gelap nya malam, dengan sinar rembulan yang menerangi bumi secara remang-remang, terlihat tiga pemuda dengan pakaian nya yang serba tertutup dengan tas di punggung mereka, berdiri di depan pintu gerbang sekolah. Malam itu suasana sangat dingin, rasa dingin nya hingga menembus ke tulang-tulang. Namun, ketiga nya tak perduli, mereka masih ingin melanjutkan perjalanan mereka yang sudah di rencanakan dari tadi pagi.

"Bro dingin banget malam ini." ujar Revan.

"Kamu kalau tidak kuat pulang saja, biar aku sama Leo, gak apa-apa kok, semakin malam ini akan semakin dingin." kata Rio yang tak memaksa harus ikut dengan nya.

"Tempat nya jauh gak ?" tanya Revan, kini ia ragu-ragu untuk melanjutkan nya, selain hawa yang dingin, kini sebenar nya ia juga merasa sangat ketakutan jika harus berhadapan dengan para hantu di tempat yang terkenal begitu angker.

"Lumayan jauh, mungkin sekitar perjalanan satu jam jika naik bus." jawab Rio.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป