Apo sendiri mengecek pengaturan sistem. Mulai audio, tampilannya, daftar skill, font, lock-screen, dan lain-lain sebagainya (tapi tak ada yang aneh). Apo belum menemukan kejanggalan apapun, sampai takut dengan diagnosanya sendiri.
"Jangan-jangan pas mengajariku panahan, justru aku yang menemani si bocil?" batin Apo. "Terus soal main catur itu--anjing! Bukankah catur adalah permainan strategi? Masak sih seharian aku dibohongi? Lagian dari mana dia tahu Reggie ke rumahku--"
Baru saja bilang begitu, Apo menyadari ada kamera depan belakang. Dia tidak perhatian soal itu, karena sistem selama ini hanya menampilkan hal-hal yang terlintas dalam otaknya.
Apo pun mengecek semakin detail.
Kalau di-hack selama proses perbaikan, mati sudah Apo pusing darimana harus bersikap.
"Bjir, bjir ... tolong bilang ini cuma pikiranku," gumamnya sambil memutari sistem.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com