"Bisa," kata si Tuan Hitam, lalu memasukkan pisaunya kembali ke sarung. "Dengan begini hidupku yang dulu telah selesai, Masu. Aku tidak memiliki hubungan lagi dengan Keluarga Romsaithong."
"...."
"Aku akan memilih jalan hidupku sendiri," tegas Tuan Hitam. "Siapa pun akan menjadi musuh jika mereka melanggar prinsipku. Bahkan saudara saudari kandungku."
Masu pun terdiam lama. Dia memandangi pantulan wajahnya sendiri, lalu mengulurkan tangan kurusnya. "Kalau begitu pinjam, Tuan," katanya. "Saya pun ingin menjadikan keluarga sebagai musuh, jika mereka berani menyerang Anda."
"Kau tidak perlu sebegitunya."
"Tapi Saya adalah milik orang yang menyelematkan hidup Saya."
"...."
Masu pun mencabut pisau itu sendiri.
"Anggap Saya sebagai budak, teman, atau alat, Tuan. Terserah mau yang mana saja." Kemudian ikut memotong pendek rambutnya. "Saya akan temani Anda kemana pun mulai hari ini."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com