"Tidak ada, kau duluan saja. Aku masih ingin melihat istriku."
"Ck."
"Puk, puk ... puk, puk ...." kata Mile sambil menaikkan selimut ke dada Apo. Dia menepuk sayang dan senyum-senyum sendiri. Sudah mirip orang gila betulan.
"Ya sudah. Good night," kata Apo. "Awas kalau masuk lagi waktu aku tidur. Kupastikan bolamu jadi rujak besok pagi," ancamnya, dan itu selalu menghibur Mile. Apo pun terlelap cepat karena tenaganya habis. Dia mendengkur halus. Tanpa tahu dada sang suami sempat dihinggapi tato menyala.
BUAGHHH!! BUAGHHH!! BUAGHHH!
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com