Mile pun menjilat muka Apo tanda khawatir. "Gerd-mu kambuh?" tanyanya. "Tadinya mau kubawa kau ke gua dulu. Sudah dekat. Bertahanlah sebentar lagi."
Serpihan salju di jubah Apo malah pun semakin menumpuk, sementara wajah lelaki itu pucat sekali.
"Tidak bisa ... tidak mau," kata Apo. Rambutnya bahkan ikutan kaku karena suhu, dan Mile pun balas mengeratkan pelukannya ke badan Apo. "Tenggorokanku panas sekali. Aku mau minum air hangat. Nnh. Yang di botol ikutan membeku ...."
Oh, shit! Apo bahkan mulai batuk-batuk setelah itu. Lalu hidungnya agak pilek dengan napas yang berat. Hhhh ....
"Selemah itu manusia, ini benar-benar tidak bagus ...." batin Mile. Sang iblis pun memutuskan jadi manusia lagi, dan berlari cepat meski tangan kebas setelah menggendong Apo dua puluh menit.
Ah, Mile memang tidak secepat para vampir, tapi setidaknya Apo bisa lebih hangat ketika tubuhnya hangat. Mile juga membakar salju-salju di sekitar, walau cepat padam juga karena angin yang tak punya ampun.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com