"Selamat datang, Davikah," kata Apo yang segera menyapa. "Kau berhak bahagia dengan lelaki ini. Pasti kami buatkan masakan yang enak untuk pesta pernikahan kalian besok."
Apo pun mengerti apa masalahnya. Dia mengangguk. Namun solusi apapun di kepalanya tidak terucap. Apo hanya takut berekspektasi sebelum bertindak, dia pergi membiarkan Napvtik memandang bulan. Mungkin Napvtik membayangkan istrinya di masa lalu, atau janin yang gagal melihat dunia. Apo mendekati Mile yang tengah mengupas sabut kelapa. Dia menghadiahi kecupan pipi, lalu Mile beralih fokus padanya.
"Apa, Natta?" tanya Mile, yang kembali ke mode warasnya. Apo tahu hal seperti ini hanya sebentar, dia harus segera membicarakan hal penting terkait kuda.
Apo ingin Mile merelakan kuda itu agar diganti motor baru. Rencananya nanti dijyal kontan. Biarkan Napvtik memetik cintanya seperti mereka di jauh sana.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com