"Namanya Zhe. Lelaki ini pernah kusuntik dengan cairan yang sama denganmu, tapi hasilnya berbeda. Zhe hanya bertahan 2 tahun sebelum meninggal," kata Chan. Lalu memperlihatkan data lengkap Zhe agar situasi ini bisa lebih diterima. "Tentu sebagai manusia biasa. Bedanya dia selamat dari gerbang kematian saat aku mengurusnya."
"Aku tidak mau-m-maksudku, ini aneh, Ayah. Bagaimana bisa aku punya rahim-" Tenggorokkan Apo tercekat tiba-tiba. Sebab memori tadi pagi masih segar dalam kepalanya. Saat dia sangat mabuk oleh berbagai macam aroma. Rasanya ingin bercinta saat itu juga. Tak peduli dimana, kapan, dengan Alfa mana, atau karena alasan apa-Apo tak dapat memungkiri bila dirinya memang seorang Omega.
Sekarang kau ingat segalanya," kata Chan. Dia ikut gemetar melihat mata Apo berkaca-kaca. "Saat masih manusia murni, para Alfa juga mendapat cairan tersebut. Oh Tuhan ... aku bisa gila jika tidak menemukan jawabannya. Kalian beda! Kalian beda! Tapi kenapa kalian bisa jadi BEDA!" (*)
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com