Perut Angela masih terasa melilit saat akhirnya sampai di rumahnya. Sepanjang perjalanan, setiap beberapa saat dirasakannya sentakan di perutnya yang mengirimkan kegelisahan tak terkendali. Valdy begitu dekat di sisinya. Walaupun mereka terpisahkan jarak beberapa jengkal antara kursi mereka, Angela merasakan sensasi merinding seolah tubuhnya bersiaga jika Valdy sampai menerkamnya.
Tidak menerkam, namun sebatas mengusap kepalanya saja sudah membuatnya lemas tak berdaya, apalagi jika mengingat kembali apa yang baru saja mereka lakukan di kursi belakang. Sensasinya masih terasa lekat di tubuhnya, membuatnya menginginkannya kembali, lebih daripada itu.
"Pakai kemejamu yang rapi." Valdy bergumam pelan saat hendak turun untuk membuka pintu gerbang rumah Angela. "Kamu nggak ingin diinterogasi Adrian kan?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com