"Siap?"
Angela melirik bayangannya di cermin dengan gugup. Berkali-kali disentuhnya beberapa bagian seragam batiknya: meluruskan lengan kemeja, mengusap kancingnya, lalu menelusuri lipatan roknya dengan jari. Penampilannya sudah oke, seperti biasa, namun Angela masih saja gugup.
"Sudah oke kan, Ma?"
Tantri melontarkan kalimat untuk menyemangatinya. Sudah dua kali terapi sejak insiden di fitting room, dan Angela tak mengalami serangan panik lagi. Bukan jaminan, sebab hal itu sifatnya insidentil, tergantung pada kemampuannya menguasai pikirannya dan menghalau traumanya menjauh. Kemajuannya cukup bagus dan menjanjikan, membuat Angela berbesar hati dan setuju untuk mulai bersekolah kembali.
Valdy akan mengantarnya, sekalian mengajar olahraga untuk kelas Angela. Khusus hari ini, Angela diizinkan bolos dengan alasan kesehatan. Angela lalu meraih tas ransel dari atas kursi dan mengikuti Tantri turun ke lantai satu dimana Valdy telah menunggu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com