Kanae merenggangkan tubuhnya dengan mata yang masih terpejam. Merasakan pegal-pegal yang menggelayuti setiap sendinya, lalu dengan cepat ia bangkit saat menyadari bahwa sinar matahari sudah begitu terang di dalam kamar ini.
Takahiro tertawa melihat reaksi Kanae saat bangun tidur. Kanae sontak menoleh ke arah Takahiro. Wajah paniknya begitu menggemaskan bagi Takahiro. Rambut panjang hitamnya berantakan.
"Jam berapa ini?! kenapa Takahiro-sama tak membangunkan aku?!" Ia bergegas melipat futon serapih mungkin dan meletakkannya di dalam lemari, "aku harus bekerja kan?!" Kanae terus bergumam sambil terus merapihkan dirinya.
Takahiro bangkit lalu memeluk Kanae dari belakang yang sibuk dengan yukatanya.
"Tak usah keluar dari kamar ini." bisik Takahiro.
"Tapi aku harus bekerja, Takahiro-sama." Kanae mencoba melepaskan pelukan Takahiro. Tapi bukannya melonggar malah semakin erat saja pelukan itu.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com