Anak laki-laki diibaratkan sebagai burung besar bagi orang tuanya. Di rawat sejak dari telur hingga dewasa. Merawat sayapnya, menjaga bulunya, mengajarkannya terbang. Setelah itu.. melepasnya mengudara.
Hanya sebagian yang mengingat tempatnya untuk kembali pulang. Yang lain berlabuh dan membuat sarang baru.
Tapi Makoto.. Berbeda. Ia burung hitam yang besar dan gagah. Dulu ia begitu sangat membanggakan, sayap lebarnya bisa membawanya kemanapun ia mau. Tapi, sejak saat itu sayapnya tak bisa lagi membuatnya mengudara di angkasa yang luas. Membuatnya murung dan tak lagi percaya setiap helai-helai bulu hitamnya yang berkilau.
Sejak adik kecilnya terkungkung dalam sangkar, dan sarangnya terbakar..
***
Di ujian kali ini pun nilai Makoto sempurna. seperti yang sudah-sudah, Ayahnya akan pulang dari bekerja dengan wajah antusias, bertanya tentang hasil ujian Makoto. Seakan sudah tahu anak cerdasnya itu akan mendapat nilai yang memuaskan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com