webnovel

Tidak Butuh Apa-apa Kecuali Kebebasan

"Arthur, kamarnya—" Celine   menatapnya takjub dalam ruangan bernuansa putih nan elegan itu.

"Indah, bukan?" potong Arthur.

"I-iya," jawab Celine. Gadis itu merasa deg-degan.

"Ayo masuk," Arthur menggandeng tangan Celine.

"Tapi ...." Celine tampak ragu-ragu.

"Ayolah, masuk sekarang," ajak Arthur. "Wah tanganmu dingin ya?" kata Arthur.

Celine tersenyum tipis, agak malu. Dia memang sedang grogi.

"Ayo masuk tidak perlu takut,"

"Arthur, tapi aku—"

"Sudahlah, aku ini kekasihmu. Aku pasti akan melindungimu," ucap Arthur.

Berkat rayuan Arthur Celine pun akhirnya mau menuruti ajakkan Arthur.

Kemudian Arthur menyuruh Celine duduk di atas ranjang. Dia juga tengah duduk di samping Celine.

"Apa kau menyukai tempat ini?" tanya Arthur.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป