"Bukankah hidup, Kak Satria, itu sangat sempurna? Kakak punya segalanya, harta, kekuasaan, dan tentunya semua orang takut dan hormat kepada, Kakak," ujar Mesya.
Satria segera menyangkal ucapan Mesya.
"Tak banyak yang tahu tentang apa yang kursakan, Mesya. Mereka hanya mengira jika hidupku sempurna, mereka tak tahu jika sesungguhnya hidupku penuh dengan kekangan," jelas Satria.
Mesya terkejut mendengar hal ini, ternyata bukan hanya David dan dirinya yang merasa terkekang dengan segala peraturan keluarganya, tapi ternyata juga Satria.
"Kak Satria, apa aku boleh bertanya?"
"Ya, silahkan,"
"Kak, bagaimana perasaan, Kakak setelah membunuh orang?"
"... kenapa bertanya seperti itu?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com