Berkat Mesya akhirnya Wijaya meninggalkan rumah keluarga Davies. Kini Arumi kembali bernafas dengan lega.
"Terima kasih, Sayang, berkat kau, si Tua Bangka itu akhirnya pergi," ucap Arumi.
"Iya, Nak! Kau memang anak pembawa keberuntungan bagi keluarga kami," imbuh Charles.
David juga turut bangga kepada Mesya, dia benar-benar gadis yang pemberani, lain halnya dengan Arthur, yang lagi-lagi cemburu terhadap Mesya. 'Terus saja, semua orang memuji Gadis Manja itu, aku benar-benar muak mendengarnya,' bicara Arthur di dalam hati, wajahnya terlihat sangat kesal. Selalu saja Mesya yang dipuji-puji dan dibanggakan. Tak pernah sedikit pun dia yang di banggakan.
***
"Ayah, memangnya kenapa Ayah, sangat membenci, Bibi Arumi? Memangnya apa salahnya?" tanya Satria kepada sang Ayah.
"Berapa kali Ayah, harus mengatakan kepadamu, jika Ayah tidak mebiarkan keturunan Subroto itu hidup di dunia ini!" ucap Wijaya.
"Apa salahnya, jika mereka masih hidup? Toh mereka itu masih saudara kita?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com