webnovel

Tentang Perasan

"Jadi, kematian Denias itu benar-benar bukan karna keluarga kita ya, Kak?"  tanya Mesya.

"Aku rasa memang bukan keluarga kita pelakunya, dan aku yakin jika Denias meninggal memang murni karna kecelakaan," tukas David.

Mereka berdua duduk di bangku taman yang saat ini tak begitu remai.

"Kak David," Mesya memegang tangan David dengan lembut.

"Iya, ada apa?" tanya David.

"Aku senang sekarang aku bisa dekat dan mengobrol begini bersama, Kaka," ucap Mesya.

David hanya menanggapinya dengan senyuman tipis.

"Dulu, Kak David selalu dingin kepadaku, bahkan sekalinya aku ingin bicara, pasti Kaka selalu memberiku waktu yang terbatas," tukas Mesya dengan bibir yang sedikit mengerucut.

David kembali tersenyum melihat ekspresi adik angkatnya ini.

"Maaf," ucapnya dengan datar.

"Iya, aku sudah memaafkan, Kak David, sejak dulu kok," ucap Mesya.

David mengangkat dagunya sesaat, "Kalau memang sudah memaafkanku, lalu mengapa wajahmu masih saja cemberut?" sindir David.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป