Han Xiao mengerucutkan bibirnya kesal, "Kau sungguh bawel, baiklah." Tangan Han Xiao bergerak perlahan, tapi segera berhenti ketika hendak menyentuh bungkusan daun tersebut, sebuah senyum tercetak pada bibir Han Xiao.
Pandangan Han Xiao jatuh pada Xian Chin, "Kau adalah tunanganku, wanitaku, calon istriku. Bukankah seharusnya kau mengambilkannya untukku?" Han Xiao tersenyum lebar.
Xian Chin tersenyum untuk menanggapi Han Xiao, "Bagaimanapun aku adalah penguasa di dunia ini, mau ditaruh dimana jika aku harus mengambilkan makan untukmu?" kata Xian Chin.
Han Xiao tidak langsung memprotes, pemuda itu juga ikut tersenyum, tapi pada senyumnya terselip sebuah hal yang mengesalkan.
"Taruh dimana? Kau tidak perlu memikirkan itu, taruh saja pada tempatnya. Itu sangat nyaman dilihat, juga jangan lupa. Biarpun kau adalah penguasa di duniamu ini, kau tetaplah tunanganku. Atau perlu percepat pernikahan kita? Agar kau menjadi istriku?" ucap Han Xiao dengan santainya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com