Sesampainya dibawah sebuah pohon besar tempat Su Lihwa dan Xia Shiva mentonton kekacauan tadi Han Xiao mengajak Nuren Yexing ke belakang pohon tersebut.
Su Lihwa dan Xia Shiva penasaran dengan apa yang akan dilakukan Han Xiao tetapi Ne Zha mengajak mereka untuk berburu agar mereka bisa menaikan keterampilan bertarung mereka, kedua gadis itu mengangguk dan mengikuti Ne Zha untuk berburu.
Sedangkan dibalik pohon besar tersebut Han Xiao terduduk dan menyandarkan tubuhnya pada pohon tersebut.
"Kenapa kau tidak mengganti pakaianmu? Kau dipenuhi oleh darah," ucap Han Xiao.
Nuren Yexing menundukan kepalanya untuk melihat tubuhnya, memang dia saat ini berlumuran darah yang mulai mengering.
"Lepas pakaianmu, aku bisa menggunakan Ilmu Sihir Air untuk membiarkanmu mandi dibawahnya," titah Han Xiao.
Wajah Nuren Yexing sedikit memerah dia tidak tahu harus melakukan apa, dia menatap Han Xiao dengan sedikit kesal, "Walaupun aku wanita liar dan seorang perampok tapi aku masih suci belum pernah dijamah oleh pria manapun."
"Aku tidak peduli, kau miliku sekarang. Cepat lakukan aku sudah tidak tahan dengan bau darah ini," kata Han Xiao lalu dia melakukan mudra tangan.
Sebuah air mancur kecil keluar dari tanah setelah Han Xiao melakukan mudra tangan. Air tersebut menyemprot kearah tubuh Nuren Yexing.
Han Xiao berjalan mendekati Nuren Yexing setelah dia melindungi tubuhnya dengan Qi agar tidak basah oleh air, "Jika kau tidak ingin melepasnya maka biar aku yang melepaskannya," ucap Han Xiao seraya merobekan pakaian Nuren Yexing.
Pemandangan indah tersajikan dihadapan Han Xiao, dua gunung yang sangat sehat dan montok terpampang jelas serta lekukan tubuh yang sangat matang.
"Apa yang kau lakukan," jerit Nuren Yexing pelan, dia sungguh terkejut dengan apa yang dilakukan Han Xiao.
"Kau berjanji sebelumnya bahkan kau akan memberikan tubuhmu jika aku menyelamatkan nyawamu," ucap Han Xiao dengan ringan.
Nuren Yexing mendesah dalam hatinya, dia saat ini hanya bisa pasrah dan membiarkan Han Xiao melakukan hal apapun pada tubuhnya.
***
Ne Zha di tempat lain merasa sedikit lega, Nuren Yexing sudah menjadi budak Han Xiao dengan Kultivasinya yang berada di Ekspansi Istana pasti akan bisa menghadapi Aura Negatif Han Xiao. Ada kemungkinan besar Han Xiao akan sering terserang oleh energi negatif karena membunuh Siluman, kini dia lega karena Su Lihwa dan Xia Shiva sudah aman dari Han Xiao. Walaupun bocah tengil itu mengatakan tidak akan melakukan papun pada kedua gadis tersebut tapi siapa tau tragedi di Hutan Kegelapan terjadi lagi?
"Zha Yuchun, kita akan berburu apa?" tanya Su Lihwa karena saat ini mereka hanya berlari-lari tanpa arah yang jelas.
"Masuk makin dalam ke hutan, kita akan mencari Binatang Iblis yang cukup kuat," jawab Ne Zha lalu mengubah arahnya.
***
Paras cantik ekspresi setenang air dengan aura bangsawan mengelilinginya seolah memuja kecantikan bagaikan air tenang dikedalaman lautan, sosok gadis cantik setenang air itu menebaskan pedangnya pada seekor Tikus raksasa dihadapannya. Tebasan tunggal darinya memberikan luka cukup dalam pada Tikus raksasa berwarna biru seperti batu berlian tersebut.
Tiga pemuda dan tiga gadis dibelakang sosok gadis itu tersentak melihat hal tersebut, walaupun mereka adalah bagian dari tim yang dipimpin oleh gadis tersebut mereka sangat meremehkannya karena menurut mereka kekuatan gadis itu tak jauh sebanding dengan mereka. Tetapi kali ini mata mereka terbuka, dengan kekuatan tersebut memang membuktikan bahwa sosok gadis itu pantas dengan posisi yang dimilikinya sekarang. Seorang Putri Kekaisaran!
Sosok gadis setenang air itu adalah Yang Shui, dia sedikit kesal karena mendapakan tim yang hanya tau mengoceh tetapi tidak memiliki kekuatan, dirinya harus turun sendiri untuk melawan seekor Binatang Iblis bernama Tikus Berlian Biru. Kulit Tikus Berlian Biru dangat keras seperti berlian tidak sembarangan untuk bisa membelahnya seperti apa yang dilakukan oleh Yang Shui. Keenam muda-mudi itu sudah bergandengan tangan tetapi mereka hanya bisa menekan Tikus Berlian Biru.
Wajah Yang Shui tetap setenang air, walau dalam hatinya sangat marah tapi dia sangat bisa mengatur ekspresinya agar tetap tenang dengan cara apapun, dia menatap enam orang tersebut memberi mereka perintah untuk memotong-motong Tikus Berlian Biru. Seluruh tubuh tikus itu adalah harta, itu bisa dijadikan bahan untuk membuat Alat Roh belum lagi kulitnya yang sangat indah itu bisa menjadi sebuah jirah yang sangat indah dan kuat. Yang Shui hanya meminta Inti Iblis saja sedangkan lainnya dia menyerahkan kepada keenam orang tersebut.
"Kemana harus mencari Siluman? Sudah hari kedua tapi aku tidak menemukan mereka sarupun," batin Yang Shui saat dia beristirahat dibawah pohon besar seraya melihat keenam orang tadi memotong Tikus Berlian Biru.
Dia tidak memiliki pengalaman berburu Siluman, juga dalam tim nya sama, mereka tidak memiliki pengalaman berburu Siluman maka dari itu mereka belum menemui satu Siluman pun setelah hari kedua ini. Mereka hanya menemui Binatang Iblis dari waktu ke waktu.
Yang Shui memilih untuk berjalan-jalan sebentar mencari angin selagi menunggu anggota timnya memotong tubuh Tikus Berlian Biru, tikus itu sangat keras membuat mereka sangat lama memotongnya.
Tidak tahu berapa langkah yang sudah diambil oleh Yang Shui, dia merasa sudah jauh dari anggota timnya dia mengambil sebuah kantong kulit dan meminum air diadalamnya. Gadis itu mengedarkan pandangannya, pemandangan hutan ini sedikit berbeda. Suasana disini sedikit mencekam dari sebelumnya.
"Tolong... Tolong... Tolong..."
Yang Shui terkejut mendengar sebuah teriakan meminta tolong padanya, itu persis suara anak kecil!
Swosh...
Dengan sekejap mata Yang Shui melesat menuju arah suara tersebut, alangkah terkejutnya dia melihat seorang anak kecil sedang berlari sepenuh tenaga dari kejaran Binatang Buas rubah.
Bruk...
Anak kecil itu menabrak tubuh Yang Shui, rasa keterkejutan dan kesenangan muncul pada wajah anak kecil tersebut. Tapi wajah anak itu segera dipenuhi teror setelah mengingat ada seekor Rubah yang mengejarnya.
"Kakak! Sebaiknya kita lari sekarang! Seekor Rubah mengejarku!" Anak Kecil itu berteriak lalu menarik-narik Yang Shui untuk membawanya berlari.
Ekspresi kejutan muncul pada wajah cantik Yang Shui, itu karena tarikan anak ini berhasil membuatnya sedikit terhuyung dan hampir jatuh jika dia tidak segera menyeimbangkan tubuhnya.
"Apa-apaan anak ini?" Yang Shui terkejut, dia adalah Kultivator kuat tetapi bisa ditarik oleh anak kecil seperti ini?
Yang Shui mengambil anak kecil tersebut lalu berkata jangan khawatir, dia kini menatap dingin pada Rubah yang mengejar anak tersebut.
Merasakan bahaya yang terpancar dari Yang Shui, Rubah tersebut langsung terdiam sebelum membalikan tubuhnya dan berlari.
Anak kecil itu terkejut dengan apa yang dilihatnya, dia segera menatap Yang Shui tetapi yang dia dapati adalah wajah hangat dari Yang Shui.