webnovel

Bab39. Memilih Arah

"Baiklah aku sudah kenyang dan puas." Han Xiao dan Ne Zha bersamaan berkata dan menepuk perut mereka. Hal tersebut membuat Xia Shiva dan Su Lihwa tertawa kecil.

Ne Zha mengambil langkah keluar dari kedai Tofu tersebut setelah Xia Shiva dan Su Lihwa membayar tagihan atas makanan yang mereka makan.

Kereta mewah sudah Han Xiao simpan didalam Cincin Spasialnya agar tidak terlalu menarik perhatian, saat ini hanya ada empat Kuda Bergas di depan kedai Tofu. Dua pemuda dan dua gadis tersebut menaiki kuda mereka masing-masing lalu memacunya untuk segera menuju gerbang kota luar.

Sesampainya di gerbang Kota Luar mereka berempat menemukan banyak sekali Kulrivator muda yang berkumpul di Gerbang Kota Luar, mereka adalah tim-tim yang akan berburu Siluman.

"Baiklah semua Jenius Muda sudah berkumpul di sini!" Seruan lantang terdengar di gerbang kota.

Ne Zha dengan yang lainnya segera mendekat dan melihat disana seorang pria gagah dengan jirah besi berwarna merah darah, dibelakang pria itu ada sebuah kotak besar. Dia mengumumkan bahwa Berburu Siluman dimulai hari ini.

"Jendral Ling! Kaisar mengetahui bahwasannya kita membunuh banyak Siluman?" tanya seorang pemuda pada Pria gagah tersebut.

Pria berjirah besi itu adalah salh satu Jendral perang Kekaisaran Yang bernama Ling, dia bukan dari keluarga bangsawan Ling karena nama Ling nya bukanlah marga. Jendral Ling tidak memiliki marga karena dia adalah seorang Kultivator tanpa sekte yang kemudian diambil oleh Kaisar Yang Qian karena kepandaiannya dalam berperang.

"Di dalam kotak di belakangku ada sebuah Alat Roh berbentuk gelang yang dimana akan menyimpan seuntai jiwa dari Siluman yang telah kalian bunuh," ucap Jendral Ling.

"Ingat. Kalian dilarang mencuri untaian jiwa Siluman dari tim manapun, karena jika kalian kami temukan mencuri jiwa Siluman maka kalian akan kami beri hukuman," tekan Jendeal Ling.

Tidak satupun dari mereka berani bermain-main dengan ucapan Jendral Ling yang memiliki gelar Pedang Darah, Jendral Ling mendapatkan gelar Pedang Darah karena dia seperti pedang tajam dan berdarah. Siapapun yang melawannya darahnya akan mengaliri pedangnya.

"Jendral Ling, apakah sudah berbicara nya? Ayo cepat bagikan Alat Roh itu agar kita segera pergi, matahari sudah hendak tenggelam lebih baik juka kita sudah mulai mencari Siluman," suara riang membuat suasana heni g tersebut pecah.

Seorang pemuda riang menaiki Kuda Bergas menhampiri Jendral Ling.

"Pangeran Ketiga hamba memberi hormat!" Jendral Ling segera berlutut memberi hormat pada Han Xiao.

"Bangkitlah, ayo cepat bagikan Alat Roh itu." Han Xiao mengedarkan pandangannya, dia melihat seorang gadis yang lembut dan cantik. Itu adalah Yang Shui.

Setelah mengedarkan pandangannya lagi dia tidak menemukan sosok yang dicarinya.

"Kemana Qianfan?" tanya Han Xiao.

"Pangeran Pertama masih bersiap, dia sedang perjalanan menuju kemari," jawab Jendral Ling.

Han Xiao menggelengkan kepalanya ringan, "Anak itu seperti gadis saja, bahkan Yang Shui seorang gadis sudah berada disini," gumam Han Xiao pelan.

Jendral Ling tentu mendengar apa yang dimumamkan oleh Han Xiao tetapi dia memilih diam lalu mulai membagikan Alat Roh tersebut, satu tim akan diberikan satu Alat Roh bernama Gelang Jiwa. Memang sesuai namanya Gelang itu menyimpan untaian jiwa halus, Gelang Jiwa adalah Alat Roh penyimpanan seperti Cincin Spasial, tetapi bedanya adalah Gelang Jiwa hanya bisa menyimpan untaian jiwa dan ruang penyimpanan didalam Gelang Jiwa terpisah-pisah sangat banyak. Gelang Jiwa yang dibagikan oleh Jendral Ling adalah Alat Roh Perak tingkat menengah, jadi itu memiliki penyimpanan hingga ribuan untaian jiwa.

Han Xiao menerima Gelang Jiwa setelah Yang Shui, mereka sebagai Keluarga Kekaisaran sangat didahulukan, hal tersebut membuat Kultivator muda dari Bangsawan lain atau dari Klan memandang iri.

Setelah mendapatkan Gelang Jiwa, Han Xiao, Ne Zha, Su Lihwa dan Xia Shiva memacu cepat Kuda Bergas mereka dan keluar dari Kota Xianxie. Hingga mereka cukup jauh dari kota barulah Ne Zha memperlambat laju Kuda Bergasnya.

"Kita mengambil arah mana? Berburu Siluman tidaklah mudah," ucap Ne Zha.

Han Xiao menjawab bahwa sebaiknya mereka mengambil arah utara, itu adalah arah menuju Kota Daun. Han Xiao menceritakan dalam perjalanannya dia sempat berburu Siluman dengan murid Sekte Musim Semi Kosong di dekat Kota Daun, dia berpendapat bahwa di daerah sana pasti ada beberapa kota atau desa yang diserang oleh Siluman seperti kota Daun dan desa yang dikunjunginya.

Ne Zha mengikuti apa yang Han Xiao rencanakan, perjalanannya memang lancar saat dari Kota Woaven menuju Kota Xianxie, Ne Zha belum bertemu dengan Siluman satupun. Hanya ada satu yang mengganggunya, yaitu para wanita.

Tujuan Han Xiao mengambil arah utara bukan hanya untuk berburu Siluman, tetapi dia juga berharap akan bertemu dengan Bing Xing dan Ren Yanyu. Sungguh dia mengkhawatirkan gadis imut berambut emas tersebut.

"Yu'er, semoga kita bertemu di jalan," batin Han Xiao lalu memacu Kuda Bergas dengan penuh semangat menuju utara.

Ne Zha, Su Lihwa dan Xia Shiva mengikuti Han Xiao dengan mempercepat pacuan Kuda Bergas mereka.

***

"Nona Fu apakah kita bisa melanjutkan perjalanan sekarang?" Seorang gadis cantik berambut emas bertanya pada gadis muda yang sedang duduk memakan buah-buahan.

"Nona Ren, kita baru saja beristirahat hari sudah malam lebih baik nona kecil Ren beristirahat," ucap gadis yang terlihat berumur 19 tahun tersebut.

Cklek...

Pintu kamar terbuka dan sesosok gadis mengenakan pakaian berwarna putih biru memasuki kamar yang berisikan dua gadis tadi.

"Yu'er sebaiknya tidak mengganggu Senior Fu, dia pasti lelah karena serangan Siluman saat di perjalanan tadi." Gadis itu membelai lembut rambut emas gadis kecil tadi.

Gadis pemilik rambut emas itu tidak lain adalah Ren Yanyu dan gadis berpakaian putih biru itu Bing Xing, sedangkan yang disebut Senior Fu itu jelas Fu Daiyu dari Sekte Musim Semi Kosong.

Dengan surat yang ditulis oleh Han Xiao, Fu Daiyu setuju untuk mengawal Ren Yanyu menuju Kota Xianxie dengan aman. Memang sesuai dugaan Han Xiao, mereka bertiga selalu bertemu dengan banyak masalah seperti perampok, Binatang Iblis sampai beberapa Kultivator lelaki yang tidak tahu malu ingin mengotori Bing Xing dan Ren Yanyu. Tapi semua itu berjalan dengan aman dengan Du Daiyu menjaga mereka.

Bing Xing hanya merasakan bahwa Fu Daiyu memiliki aura Ekspansi Istana tetapi dengan kekuatan yang ditunjukan oleh Fu Daiyu itu sangat tidak masuk akal. Seperti Han Xiao dan Ne Zha.

"Nona Kecil Ren tidak perlu terburu-buru, aku mendapatkan informasi bahwa Jenius dari bangsawan dan Klan Kekaisaran Yang sedang melakukan pelatihan Berburu Siluman. Siapa tahu kita bertemu dengan Tuan muda di jalan nanti." Fu Daiyu tersenyum lembut.

Ren Yanyu mendengus pelan sebelum menginjakkan kakinya lalu meninggalkan kamar Fu Daiyu.

ตอนถัดไป