webnovel

Bab6. Bintang Es

Ne Zha menjadi serius saat pemuda itu melakukan Perubahan Tubuh, pemuda itu merasakan kekalahan pada awal pertukaran dan dia tahu bahwa kekuatan Ne Zha tidak berada di Alam Emas pertama karena bisa membuatnya mundur beberapa langkah lebih dari Ne Zha.

"Karena kau menolak surga maka akan ku kirim kau ke neraka!" pemuda itu meraung dan mengeluarkan aura yang sangat dominasi hingga membuat gadis di belakang Ne Zha tersentak.

"Lebih baik melarikan diri, ini belum terlambat." Gadis itu meringis dan menarik kaos oblong Ne Zha.

Pemuda itu menatap galak pada Ne Zha dengan dingin dia berkata, "Sudah berada di sini, jangan harap bisa pergi."

Ne Zha dengan malas menatap pemuda itu sebelah mata tidak mengatakan apapun. Dia sangat malas untuk berbicara dan membuang napasnya untuk hal yang menurutnya tidak penting.

Melihat sikap Ne Zha yang seperti itu membuat si pemuda marah dengan cepat dia menyerang Ne Zha.

Boom!

Ledakan keras terjadi dan seseorang terlempar jauh, debu berterbangan disertai cipratan darah. Saat debu mereda terlihat Ne Zha yang berdiri tampak acuh tak acuh akan yang terjadi di hadapannya dan menghela napas pelan, sedangkan gadis di belakangnya mematung tidak percaya apa yang terjadi di hadapannya.

"Hey, temanku ini tidak suka membuang napas sepertimu, tapi jika kau ingin mati cepat maka tak ada pilihan yang bagus selain meminta padanya," suara riang terdengar tepat di depan Ne Zha, dengan wajahnya yang riang serta tidak adanya aura membuat orang akan berpikir dia hanyalah pemuda biasa. Pemuda itu adalah Han Xiao!

Pemuda tadi dilempar keras saat beradu pukulan dengan Han Xiao, dia tidak menyangka ada orang lain di tempat ini dan jika ada dia pasti akan merasakannya, tapi dia bukan hanya tidak merasakan kehadiran Han Xiao dia juga terkejut akan kecepatan dan kekuatan Han Xiao.

Keterkejutannya digantikan oleh pandangan meremehkan pada Han Xiao, "hanya Alam Emas kedua berani berulah? Jika ada lima lagi, aku masih akan membunuh kalian semudah membunuh semut!" pemuda itu berkata dengan rahangnya yang mengeras karena marah.

"Ya ya ya, hentikan membual. Hanya jariku saja cukup untuk membawamu ke neraka," ucap Han Xiao tak menghiraukan pemuda yang sedang marah tersebut.

Gadis di belakang kembali bingung kenapa praktik kulivasi dua pemuda di depannya ini tidak bisa dia baca sedangkan musuhnya bisa dengan mudah membaca tingkat praktik dua pemuda ini? Terlebih lagi dia belum pernah mendengar orang yang memiliki arogansi sepeti Han Xiao. Tapi dia tak ingin menanyakan hal ini, ada sesuatu yang lebih penting. Yaitu hidupnya.

Pemuda itu dengan marah mengeluarkan senjata di dalam Istana Takdir miliknya, dia bukan Istana Bumi palsu seperti Yu Wenyan dia adalah jenius yang menembus saat Alam Emas kelima dan memiliki lima Istana Takdir! Walaupun tingkatan ini memiliki sedikit celah tapi ini sebenarnya adalah celah yang sangat besar baik kekuatan dan kemurnian kultivasi.

"Woow! Akhirnya aku menemukan lawan yang sedikit kuat." Han Xiao berseru dengan senang saat melihat bahwa pemuda itu memiliki kultivasi Istana Bumi asli, tidak seperti Yu Wenyan.

Melihat tanggapan, reaksi dan ekspresi Han Xiao yang senang ini membuat gadis di belakang Ne Zha keheranan, "Apakah dia memilki penyakit mental?"

"Dia tidak memiliki penyakit mental, tapi dia itu orang yang impulsif dan ceroboh. Juga di balik–"

Bom!!!

Belum selesai Ne Zha melanjutkan perkataannya Han Xiao sudah membuat pemuda tadi terhempas ke tanah dengan berlumuran darah.

"Ka...kau iblis!" pemuda itu berteriak dengan kesakitan.

Han Xiao mengerutkan dahinya lalu berkata, "hey bodoh, tidak lihat aku ini berbentuk manusia? Tampan seperti ini disebut iblis." dengan itu Han Xiao meluncurkan serangannya lagi.

Pemuda itu sudah merasakan kekuatan Han Xiao dan paham Han Xiao bukanlah kesemek lembut. Dia mengeluargan perisai besar untuk pertahanannya.

Tangan Han Xiao beradu dengan perisai tersebut, hal yang mencengangkan terjadi karena perisai itu mulai penyok dan menunjukan akan segera hancur.

"Kau tak bisa membunuhku!!! Aku adalah Ming Weisheng pangeran kesebelas, kakakku keturunan utama Kekaisaran Ming!!!" ancam pemuda itu.

Bom!

Han Xiao tidak mengindahkan ancaman tersebut dengan hantaman tangan kirinya dia mengakhiri hidup pemuda bernama Ming Weisheng tersebut.

"Hey apakah kau gila? Membunuh Ming Weisheng bearti kau memprovokasi Kekaisaran Ming! Dia adalah adik dari Pangeran mahkota Kekaisaran Ming." Gadis di belakang Ne Zha terkejut karena Han Xiao malah membunuh Ming Weisheng setelah memberitahu identitasnya. Siapapun akan ketakutan saat nama Bangsawan Ming disebutkan.

"Ah persetan apa itu Bangsawan Ming. Aku Han Xiao akan membunuh siapapun yang menghalangi jalanku dan membunuh siapapun itu yang hanya berani melawan gadis dengan segerombolan anjing ini, Ah ya siapa namamu?" Han Xiao mengabaikannya sebagai gantinya dia berkenalan dengan gadis itu.

"Namaku Bing Xing, terimakasih telah membantuku." Gadis itu menyatukan tangannya untuk memberi salam hormat pada Han Xiao. Lalu mengarahkan pandangannya pada Ne Zha.

"Panggil saja Ne Zha."

Bing Xing mengetahui bahwa Ne Zha adalah orang yang sedikit berbicara berbanding terbalik dengan Han Xiao yang terus mengoceh.

"Kau ini darimana dan mau kemana?" tanya Han Xiao saat mereka berjalan menuju tempat istirahat mereka bersama kelompok Bi Jiao.

Bing Xing merenung sejenak sebelum menjawab, "Aku dari Istana Falcon Utara, melakukan perjalanan menuju Kekaisaran Yang untuk mencari pengalaman." Istana Falcon Utara terletak jauh di utara, itu tidak dibawah penguasaan kekaisaran manapun. Lebih tepatnya penguasa daerah tersebut adalah Istana Falcon Utara sendiri.

"En, tujuan kita sama. Kau ikut bersama kami saja," tawar Han Xiao.

Ne Zha menatap Han Xiao sebentar lalu mengangguk, "Ya tidak baik juga, kondisimu ini sangat buruk jika bertemu Binatang Iblis tingkat 5 atau Tingkat 6."

"Maaf aku harus merepotkan kalian sekali lagi," balas Bing Xing seraya tersenyum.

Mereka bertiga sampai di tempat istirahat, di tempat itu ada Bi Jiao dan lainnya. Kelompok itu cukup terkejut melihat seorang gadis cantik yang belumuran darah. Bi Jiao dengan cepat menghampiri Han Xiao dan bertanya, Han Xiao menjawab seadanya lalu mengenalkan Bing Xing pada kelompok tersebut.

Bi Jiao sangat familiar dengan nama ini, tapi saat dia melihat gadis tersebut tidak seperti orang yang dikenalnya karena berlumuran darah.

"Xing, kau membawa pakaian lain?" tanya Ne Zha karena melihat tampilan Bing Xing yang sangat kacau.

Bing Xing mengaggukkan kepalanya dan mengatakan bahwa dia membawa pakaian lain, hanya saja di dekat sini tak ada sungai untuk dia mandi dan membersihkan tubuhnya.

Shwos...

Dengan lambaian tangan Ne Zha mengeluarkan tong besar lalu membawanya ke tempat yang sangat tertutup. Ne Zha memberi tahu Bing Xing bahwa tong itu berisi air bersih dan dia bisa mandi di sana tanpa khawatir.

Bing Xing mengangguk lalu dengan cepat masuk ke tempat itu karena dia sudah tak tahan dengan bau amis darah ini, walaupun dia kultivator tapi dia juga seorang gadis yang menyukai tubuhnya wangi dan bersih, tidak kotor dan bau darah seperti ini.

"Senior Bing memiliki kultivasi Alam Emas keempat kenapa bisa seperti itu? Apakah lawannya ini sangat kuat?" tanya Bi Jiao pada Han Xiao.

Ne Zha menyuruh Bing Xing mengajarkan teknik untuk menekan kultivasinya hingga Alam Emas keempat karena Cultivator dengan Alam Emas kelima sangat langka dan pasti akan menjadi sasaran berbagai sekte atau Klan, Bing Xing juga memahami itu karena di sektenya saja hanya beberapa murid yang memiliki kultivasi Alam Emas kelima.

Han Xiao menatap wajah bingung Bi Jiao dan berkata, "jika kau melawan empat kelompok Hyena Darah apa yang akan terjadi?"

Kelompok Bi Jiao tersedak napas mereka saat mendengar jawaban Han Xiao yang santai itu. Mereka melawan Binatang Iblis kelabang tingkat 3 saja sudah kewalahan apalagi melawan empat kelompok Hyena Darah, walaupun Hyena Darah adalah Binatang Iblis tingkat 2, tapi menghadapi ratusan dari mereka bukanlah lelucon yang lucu.

Bi Jiao berdecak kagum pada Bing Xing yang mampu bertahan melawan ratusan Hyena Darah sendirian, Hyena Darah selain jumlah yang dia takuti adalah kemampuan mereka yang akan bertambah kuat saat menyerap darah kawanan-nya sendiri. Bi Jiao membayangkan dia melawan kelompok Hyena Darah itu sendiri, dia pasti akan mati tanpa keraguan.

Setelah beberapa saat Bing Xing selesai membersihkan dirinya dan ikut berkumpul dengan kelompok Han Xiao. Dengan barlutan jubah berwarna biru Bing Xing terlihat sangat mengagumkan, gagah serta kecantikannya bertambah.

"Senior Bing murid Istana Falcon Utara?" tanya Bi Jiao karena sangat mengenali jubah yang dikenakan oleh Bing Xing.

Bing Xing mengangguk, "Ya, aku murid dari Istana Falcon Utara."

Bi Jiao sangat familiar dengan Bing Xing, tapi yang dia tahu penerus Istana Falcon Utara bernama Bing Xing. Hanya saja selama yang dia dengar dan ketahui Bing Xing penerus Istana Falcon Utara memiliki kultivasi yang tak terduga dan juga sedang dalam kultivasi tertutup mencoba menembus ke ranah Ekspansi Istana.

Ne Zha membiarkan Bing Xing untuk berkomunikasi dengan kelompok Bi Jiao, sementara dirinya dan Han Xiao pergi ke suatu tempat.

Han Xiao duduk di atas pohon besar dengan Ne Zha di sampingnya.

"Heh ingus naga! Jangan bilang kau menembus Alam Emas kedua karena memperkosa Bi Jiao?" selidik Ne Zha.

Han Xiao tersenyum canggung lalu menjawab, "bukan keinginanku. Salahkan si kucing raksasa memberiku manual praktik yang memiliki efek samping seperti ini."

Ne Zha menghela napas kasar setelah mendengarnya, dia dan Han Xiao sudah meminta manual praktik lain yang tidak memiliki efek samping negatif seperti ini. Tapi Harimau putih tidak memberikannya, menurut sang Harimau, manual praktik itu sangat cocok untuk Han Xiao. Tidak ada yang lebih cocok bahkan selain manual tersebut.

"Kau tau bukan, jika di Alam Emas ini kita harus memadatkan fondasi kekuatan kita. Jangan sembarangan naik kultivasi, untuk menaikan kultivasi sangat mudah bagi kita. Tapi kau harus ingat, kekuatan sesungguhnya tidak diukur oleh tingkat kultivasi..." ucap Ne Zha, ia mengeluarkan api dari lengannya lalu melanjutkan. "Tapi dari kekokohan fondasi dan kemurnian Qi."

Memang benar, para Cultivator kuat memilih manual untuk menguatkan fondasi dan kemurnia Qi mereka. Dua Harimau memberikan manual 'Devourer Manual' dan 'Spirit Elementum Manual' bukan hanya karena cocok untuk Han Xiao dan Ne Zha tapi itu juga membuat kokoh kultivasi dan kemurnian Qi lebih tinggi dari manual lainnya.

"Kau sudah mencapai Alam Emas kedua. Apakah kau akan mencoba membentuk 'Inti Perubahan'," tanya Ne Zha. Saat Kultivator mencapai Alam Emas kedua mereka membentuk 'Inti Perubahan' di dada mereka. Inti Perubahan adalah inti dari Binatang Iblis atau Binatang Roh yang digunakan untuk Perubahan Tubuh para Cultivator.

"Tidak, nanti saja. Aku menunggu kultivasiku stabil di Alam Emas kedua ini, atau lebih baik saat kau sudah menembus Alam Emas kedua juga." Han Xiao tersenyum riang seperti biasanya.

Ne Zha memandang Han Xiao dengan kesal menjawab, "Oke kau tunggu satu minggu lagi aku akan menyusul kultivasimu!"

"Yayaya... Aku percaya padamu," jawab Han Xiao lalu tertawa.

Setelah berbincang beberapa saat mereka kembali menuju tempat di mana Bi Jiao dan lainnya beristirahat.

"Senior Han, aku membuat ini untukmu, Makanlah." Bi Jiao memberikan piring berisi sup dan daging kepada Han Xiao dengan wajahnya yang sedikit memerah.

"En, terimakasih Jiao," ujar Han Xiao seraya mengambil piring tersebut dari tangan mulus Bi Jiao.

Ne Zha menggeleng pelan pada sahabatnya tersebut, baik di dunia sebelumnya atau di dunia ini sahabatnya itu selalu dikelilingi para gadis. Ne Zha bukan iri tapi dia juga banyak gadis cantik yang menghampirinya, hanya saja dia tidak seperti Han Xiao yang akan dengan senang hati membawa para gadis ke pangkuannya.

Ne Zha duduk bersama Han Xiao dan lainnya. Dia melihat bahwa Bing Xing tidak seperti apa yang dilihatnya dari luar. Gadis itu dingin tapi bertolak belakang dengan sifatnya yang mudah untuk diajak berbicara. Hanya saja dia terlihat sedikit kesulitan untuk menjawab.

"Hey. Jangan sampai jatuh cinta. Perjalanan kita baru saja dimulai," bisik Han Xiao pada Ne Zha karena dari tadi Ne Zha menatap Bing Xing tanpa berkedip.

Satu pukulan mendarat di kepala Han Xiao, "Jangan sembarang bicara kau," ucap Ne Zha.

"Yayaya terserah kau saja. Aku hanya mengingatkan, kau boleh jatuh cinta tapi nanti, singkirkan hal tersebut karena perjalanan kita di dunia ini tidak akan hanya satu atau dua tahun," balas Han Xiao.

"Lalu kemana saja kau yang baru datang ke dunia ini satu bulan dan sud–" belum sempat Ne Zha melanjutkan perkataannya sepotong daging besar menyumbat penuh mulutnya. Ne Zha menatap kesal pada Han Xiao yang kini tersenyum polos tanpa dosa terhadapnya.

"Senior Han, senior Zha. Kita akan melanjutkan perjalanan sekarang bagaimana?" teriak Xue Yin tak jauh dari mereka.

Ne Zha tidak menjawab tapi menatap Bing Xing sebagai gantinya. Merasakan tatapan tanya dari Ne Zha Bing Xing tersenyum lalu berkata, "Kondisiku sudah membaik karena pil dan ramuan yang kau berikan."

"Kita berangkat sekarang, sudah dekat untuk keluar dari Hutan Kegelapan," ujar Han Xiao dijawab anggukan oleh kelompok tersebut.

ตอนถัดไป