webnovel

HARUS DIAJARI

Zalina benar- benar membuktikan ucapannya. Ia tidak peduli Damian yang berteriak pada Jesica karena kehilangan sebelah kaus kakinya. Arista yang melihat hal itu hanya geleng kepala. "Dia tidak tahu di mana kaus kaki dan dasinya sendiri. Istri mudanya pun tidak bisa apa- apa."

"Apa tidak akan masalah, Lin?" tanya Arista pada Zalina yang sedang memakai make up. Zalina hanya menggeleng. "Biarkan saja, mbak. Biar dia tau rasa."

Setelah selesai bersiap, Zalina pun segera turun dan ia melihat anak-anak sedang menikmati nasi goreng buatannya. Deswita yang sedang duduk dan makan tidak bicara apapun. Maksud hati ingin mengomel, tapi Deswita merasa percuma saja.

"Mom, daddy sepertinya tidak bisa mengantar aku ke sekolah. Apa kita bisa berangkat agak pagi? Supaya mommy juga bisa mengantar aku?" tanya Dominic. Zalina mengangguk. "Tentu, kalau kalian sudah selesai, kita bisa berangkat sekarang. Bekal kalian jangan lupa di bawa, ya."

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป