webnovel

37. Semoga Suatu Saat Takdir Berpihak Pada Kita

37.

Senyuman di bibirnya terukir indah. Pemuda tampan dengan manik sebiru lautan miliknya memperhatikan sebuah pesan yang kini tengah dia baca.

"Sa, gimana bisa gue perpisahan kalau setiap baca chat lo… gue gak bisa berhenti senyum?" lirihnya tanpa sadar.

Arland membaringkan tubuhnya di atas ranjang, tidak mempedulikan rambutnya yang masih basah dan kini membasahi ranjangnya. Matanya masih terfokus pada pesan dari Arasha tanpa membalasnya. Bahkan, dia merasa enggan untuk melakukannya.

Hatinya bergetar, bukan karena cinta melainkan rasa takut. Dia takut memulai kembali dan berakhir sulit untuk berhenti. Dulu, Arland juga seperti ini. Awal dia memulai sebagai Mau, Arland berniat hanya sementara untuk mendapatkan rahasia-rahasia gelap gadis itu. Bahkan, Arland si brengsek juga berniat mempermainkan hati Arasha, membuatnya jatuh cinta pada sosok Mau dan berakhir meninggalkannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter