"Benarkah?" Pipi Leona tampak merona dan matanya yang berbinar-binar mengedip beberapa kali.
"Ya. Kita akan membuat semua orang iri melihat kita bersama. Apa kamu memiliki perasaan yang sama denganku, Leona?"
Leona tidak langsung menjawab. Ia tersenyum samar sambil menunduk menarik-narik sarung tangannya. "A-aku merasa tidak pantas memilikimu. Kamu pasti tidak mau bersama dengan seseorang sepertiku."
"Kamu mulai lagi," tegur Marshal sambil menyipitkan matanya. "Tatap mataku, Leona."
Marshal menarik dagu Leona agar wanita itu mau menatapnya. "Apa aku terlihat pantas untuk memiliki seorang bidadari sepertimu? Aku memiliki banyak kekurangan dan kamu tidak mengetahuinya. Tidak ada manusia yang sempurna. Aku hanya ingin bebagi kebahagiaan hanya denganmu. Percayalah, bahwa beberapa hari ini kamu telah membuatku galau dan gelisah sepanjang hari."
Leona menggelengkan kepalanya merasa tidak percaya dengan ucapan Marshal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com