Selama beberapa hari ini, Martin menepati perkataannya. Ia sama sekali tidak pernah menghubungi Milly lagi. Itu bagus. Itu berarti Martin mengerti bahwa ia telah menolaknya dan lebih memilih Nick.
Perasaan seseorang tidak dapat dipaksakan. Bagaimanapun juga sejak dulu, pria yang ada di hati Milly hanyalah Nicholas seorang dan ia tidak dapat mengganti Nick dengan yang lain.
Milly menjalani hari-hari selalu bersama dengan Nick. Sesekali ia membantu Nick di restoran ayahnya. Ketika tiba waktu kliennya menikah, Nick akan menemaninya hingga ia pulang ke rumah.
Beberapa kali Nick menginap di rumahnya. Nick menemaninya hingga ia terlelap. Semuanya terasa sempurna. Hanya saja, Milly merasa ada sesuatu yang salah.
Nick jadi lebih sering memandanginya, menembus hingga ke dalam rongga matanya, seolah ingin menyampaikan sesuatu, tapi tidak ada.
Nick seringkali menciumnya dengan rakus, hingga rasanya sangat menyesakkan. Ia pernah menemukan mata Nick berkaca-kaca setelah menciumnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com