Pastanya enak sekali. Entah apa memang Nick sudah kelaparan, tapi masakan Milly benar-benar enak. Nick menyeruput pastanya dengan lahap.
Hanya butuh waktu dua menit untuk menghabiskannya. Nick meneguk teh manisnya yang sudah dingin. Lalu berjalan menuju dispenser untuk mengisinya dengan air putih.
Demi Tuhan, ia haus sekali. Pikirannya kacau sekali sampai-sampai ia tidak makan dan minum seharian ini. Ia hanya memikirkan Milly. Apa yang sebenarnya membuat Milly marah? Mengapa Milly meninggalkannya di Bandung? Otaknya berpikir keras hingga membuatnya sakit kepala.
Selesai meneguk dua gelas penuh air putih, Nick kemudian duduk di hadapan Milly, menatapnya. Milly juga sedang memperhatikannya.
"Terima kasih. Pastanya benar-benar enak."
Milly bergumam. Wajahnya masih tidak ramah. Nick harus bisa mengembalikan senyuman dari wajah manis itu lagi.
"Apa sekarang kamu sudah mau bercerita?" tanya Nick.
"Cerita apa?" Nada suara Milly masih terdengar ketus.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com