Sebenarnya, Andi tidak sedang beradabdi mana pun. Sepanjang hari, ia terus saja mengurung diri di dalam kamar sejak ia tahu jika berita soal hilangnya sang ayah termuat di surat kabar. Ia meminta Inem jika ada siapa pun yang ingin menemuinya, katakan saja kepada mereka bahwa ia sedang tidak berada di rumah. Jika yang datang adalah seseorang yang ia kenal, Inem juga harus menanyakan itu terlebih dahulu kepada Andi. Kini, dengan pasrah Inem mempersilahkan Arum untuk masuk ke ruang tamu dan mempersilahkannya duduk. Kemudian, setelah menutup dan mengunci pintu depan, Inem berjalan menaiki tangga menuju ke lantai dua. Ia berniat menemui Andi dan menanyakan soal kehadiran Arum di rumah itu.
"Mas Andi?" panggil Inem seraya mengetuk pintu kamar pelan.
"Kenapa, Mbok?" sahut Andi dari dalam kamar.
"Anu, itu di bawah ada perempuan. Namanya Arum, Mas Andi kenal dia?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com