"Dadah ya Kak Rehan, Nusa masuk dulu ya Kakak hati-hati di jalan."
Setelah memenrikan helm berwarna pink ke tangan Rehan, Nusa segera melesat dengan berlari cepat di arah gerbang SMA Adalard yang beruntung masih terbuka.
Ya, masih ada waktu dua menit sebelum upacara di hari Senin benar-benar terlaksana.
Ia tidak mempedulikan Rehan, dan dirinya juga yakin kalau sang kakak tidak mempermasalahkan hal itu karena kondisinya saat ini tengah mengejar waktu supaya tidak telat masuk barisan.
Napas Nusa terengah-engah karena berlari dengan kecepatan yang sangat. Sampai pada akhirnya, tubuh mungilnya sudah berada di dalam gerbang. Ia menghembuskan napas begitu mengetahui kalau dirinya tidak telat.
"Loh Neng baru dateng?"
Suara bariton itu mengejutkan Nusa karena memang ia sengaja berhenti terlebih dulu untuk mengatur napas, menolehkan kepala dan terlihatlah seorang security yang kini sudah berada di sampingnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com