"Lo ngapain sampai hampir di siram gitu? ada urusan sama Priska?"
Bian bertanya seperti itu sambil mendaratkan bokongnya di kursi kantin, ia membiarkan cewek yang bersamanya tadi duduk bersebelahan dengannya.
Tadi, kalau Bian tidak datang, mungkin Moli sudah di guyur tepat di taman sekolah dengan beberapa murid yang menyaksikan tanpa berniat untuk melerai. Semua murid takut kepada Priska, pengecualian dirinya dan El and the genk.
Moli menghembuskan napasnya. Ia menatap Bian dengan waspada juga, duduk berjarak dengan cowok tersebut karena beberapa pasang mata dengan penasaran menoleh kearahnya. "Biasa, masalah sepele." ucapnya dengan jutek.
Mendengar itu, Bian hanya ber-oh-ria. "Pantesan aja Priska babu-in lo terus injek-injek lo, emang dasarnya aja cewek tengil." ucapnya. Lalu memanggil salah satu teman yang lewat hanya dengan aba-aba tangan.
Begitu temannya sudah sampai, ia berkata. "Thanks ya buat jus-nya, Dy." ucapnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com