webnovel

Kepulangan Nusa Ke Rumah

"Sialan, bisa-bisanya El sama yang lain kecolongan tentang Nusa lagi."

Rehan mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Lanjut dengan memukul stir mobil yang saat ini tengah di kendarai olehnya. Jangan lupakan tatapannya yang sudah memerah, bahkan terlihat basah karena tengah menahan tangis.

Tidak, tingkah seorang cowok yang seperti ini bukannya malah membuat seseorang berpikir kalau dirinya cengeng karena menangis. Namun dari sudut pandang orang yang mengerti dengan kondisinya, pasti sangat tau kalau ia adalah sang Kakak yang tengah terluka mengingat tidak adanya kabar dari sang adik yang dirinya pikir baik-baik saja dan aman bersama dengan orang kepercayaan.

Saat ini mobilnya sudah terparkir di halaman rumahnya, ya karena ia sudah tidak memiliki tujuan kemana harus mencari Nusa. Setaunya juga, sang adik tidak pernah pergi kemana-mana, sehingga tidak memiliki tempat spesial yang menjadi tempat favorit cewek tersebut. Inilah yang dirinya takutkan, dan terjadi juga.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป