Sesampainya di sekolah …
"Dadah Kak Rehan, hati-hati ya!"
Nusa melambaikan tangannya pada mobil yang sudah menjauh dari gerbang sekolah SMA Adalard yang kini baru kakinya pijak. Ia langsung membalikkan tubuh, dengan kedua tangan yang menggenggam masing-masing tali tas bagian kanan dan kiri.
Satu helaan napas keluar dari mulutnya bersamaan dengan bel masuk yang berbunyi seantero sekolah, membuat dirinya buru-buru masuk ke area sekolah karena tidak ingin terlambat karena melamun di depan gerbang.
Ia berjalan, melangkahkan kakinya tidak terlalu cepat. Semua orang seakan-akan menatap ke arahnya, seolah-olah tengah mencari tau jawaban yang sialnya ia tidak pernah tau pertanyaannya.
"Orang-orang pada kenapa sih?"
Bahkan, sambil berjalan pun kini Nusa tengah menilai penampilannya sendiri. Ya karena takut saja kalau penampilannya malah memperburuk suasana, atau bahkan menarik perhatian sampai menimbulkan kesan dan pandangan aneh.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com