webnovel

merasa tidak enak dengan angka

Andreas menatap gadis yang baru saja menutup pintu tersebut a kali ini perasaan yang merasa tidak enak sekali karena dia harus melihat kegiatan panas yang hampir Andreas dan Cassandra lakukan,

gadis cantik itu masih terus meraba-raba dan mengharapkan pria itu untuk menyentuhnya lebih lanjut namun Andreas segera menggenggam pergelangan tangan gadis itu dan menatapnya tajam.

"hentikan ini semua, karena saat ini aku sedang tidak mood" ucap nya datar

Cassandra mengerutkan keningnya heran karena baru kali ini Andreas menolak sentuhan gadis itu meskipun awalnya dia terlihat namun jika Anda mulai pemain di telinga dan leher pria itu seketika dia pun memiliki hasrat yang cukup tinggi.

tapi tiba-tiba pria itu merasa tidak saat seorang pelayan baru saja masuk

Cassandra berpikir bahwa pelayan itu memberikan pengaruh buruk pada Andreas

"ayolah Andreas, hanya karena pelayan itu masuk dan mengagetkan kita, lalu tiba-tiba kau berhenti melakukan hubungan panas ini bahkan belum memuaskan hasrat ku" ucap nya

Andreas membuka botol whisky kemudian melakukannya lalu menghembuskan nafas panjang.

"sekarang kau minum minuman yang telah kau pesan setelah itu pulanglah aku benar-benar tidak ingin melakukannya sekarang"ucap Andreas datar

Cassandra merasa kesal dia pun langsung meneguk habis minuman yang telah disediakan angka kemudian keluar dari ruangan Andreas dengan penuh amarah yang memuncak

tentu saja dia tidak langsung pulang melainkan menuju dapur dan mencari angka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah merusak mood hasrat dari Andreas.

sementara angka sedang sibuk mencuci piring dan membersihkan sisa-sisa bahan makanan sehabis memasak.

"hei kau, kemarilah" panggil nya

Angga menghentikan kegiatannya lalu mendekat ke arah Casandra sambil tertunduk dan menunggu perintah.

namun kejadian tak terduga membuat angka melotot kaget ketika kasar telah menampakkan dirinya dengan sangat keras dan membuat gadis itu terjatuh.

dia pun meringis kesakitan saat merasakan pipinya terasa kebas makan sudut bibirnya berdarah karena tamparan keras tersebut.

"kau telah membuatku kesal karena kedatanganmu ke dalam ruangan Andreas membuat dia mengurungkan niatnya untuk bercinta!" geram gadis itu kesal

angka mengerutkan keningnya, bagaimana bisa Cassandra menyalakan dari yang atas gagalnya persetubuhan mereka,

dianya datang membuatkan minum untuk kesan rasa sesuai dengan yang dia minta lalu apa salahnya?

"kau memintaku untuk membuatkan minuman nyonya? aku hanya mengantarkan pesanan mu lalu kenapa kau marah?" tanyanya dengan bibir bergetar.

"kami hampir saja bercinta namun kedatangan mu secara tiba-tiba masuk ke ruangan Andreas membuat dia hasratnya itu" bentak nya kesal

Cassandra kembali menampakkan pipi gadis itu dan membuat Angka menjerit kesakitan.

pertengkaran mereka bertengkar hingga ke ruang tengah, saat Andreas hendak melangkah menuju lantai atas tiba-tiba terdengar suara Cassandra yang sedang memarahi seseorang dengan suara yang sangat keras.

tentu saja hal itu membuatnya penasaran namun matanya terbelalak saat melihat dia memukul wajah angka,

pria tampan itu langsung menarik pergelangan tangan Cassandra dan memisahkan pertengkaran mereka sementara angka masih menangis terduduk di lantai dengan sudut bibir yang berdarah.

"apa kau gila? bagaimana bisa kau memukuli pelayan di rumahku, memang apa kesalahan gadis itu padamu?" tanya nya penasaran.

Cassandra merapikan rambutnya kemudian menghempaskan tangan Andreas dan menatapnya tajam.

"karena dia datang ke dalam ruangan kerjamu telah membuat mengurungkan niatnya untuk bercinta denganku bukankah aku datang memang untuk melayanimu? tapi pelayan ini dengan santainya masuk ke dalam ruangan dan membuat tidak memiliki mood untuk meneruskan kegiatan panas kita" ucapnya kesal sambil melompat ke arah Angka yang menangis sesegukan.

Andreas mengusap wajahnya kasar dia tidak menyangka bahwa Cassandra bisa sekejam itu melakukan pemukulan pada seorang gadis hanya karena gadis itu datang membawakan minuman pesanannya di saat mereka sedang berciuman panas,

gila!

saya tidak bisa membayangkan bagaimana sifat asli Cassandra dibelakangnya selama ini, kau gadis itu sangat besar dan membuat Andrea semakin tidak menyukainya meskipun dia sangat cantik dan juga seksi.

"setiap pelayan yang tinggal di rumah ini mereka adalah tanggung jawab kau dan kau memukuli gadis itu hanya karena percintaan benda yang batal, aku tidak akan memaafkanmu karena kau telah bersikap arogansi di rumahku dan ingat sekali lagi bahwa gadis itu berada di bawah tanggung jawab ku"ucap Andreas marah

Cassandra melotot karena Andreas justru membela pelayannya.

"kau membela pelayan rendahan itu?" geram nya

"aku bukan membelanya tapi dia adalah tanggung jawabku dan semua pelayan yang ada di rumah ini tanggung jawab ku jadi jika kamu kuliah maka aku akan meminta pertanggungjawaban mu karena kau telah memukul orang yang ku lindungi" balas Andreas tak mau kalah.

Cassandra berdengus kesal kemudian menghentakkan kakinya dan pergi dari rumah Andreas dengan wajah tak suka.

pria tampan itu hanya menggelengkan kepalanya kemudian membantu garis tersebut untuk bangkit.

"kau tidak apa-apa?" tanyanya

angka menatap wajah Andreas, dia tampak kesal karena hanya karena percintaan mereka yang tertunda sampai membuat angka seperti ini.

"apanya yang tidak apa-apa? apa kau tidak melihat bagaimana memar wajahku ini?" geram nya

beberapa hari yang lalu bahkan minggu yang lalu angka masih terlihat seperti gadis yang pemalu dan pendiam namun setelah dia mengetahui bahwa Andreas adalah pria yang telah memperkosanya dulu tentu kemarahan ada di dalam hatinya.

Andreas mengerutkan keningnya saat melihat perubahan dari sikap gadis tersebut.

saat gadis itu melangkah Andreas tiba-tiba menarik pergelangan tangannya dan membuat gadis itu seketika menghentikan langkah.

"apa yang kau bilang barusan? kau berani berkata keras di hadapanku?" tanya Andreas dengan sorot mata yang tajam.

melihat tatapan tersebut sontak angka menundukkan kepalanya sambil menelan ludah, dia lupa siapa Andreas sebenarnya.

pria itu adalah pembunuh berdarah dingin lalu jika dia berani berkata kasar dihadapan Andreas maka dia bisa saja dibunuh selanjutnya.

angkat menundukkan kepalanya selalu meneteskan air mata karena takut.

"tolong maafkan aku Tuan, emosiku tidak stabil setelah mendapatkan pukulan seperti itu, karena aku merasa bahwa aku tidak melakukan kesalahan pada gadis tersebut lalu kenapa dia memukulku?" ucap nya pelan

Andreas mengendurkan cengkraman tangannya di pergelangan garis tersebut, statika gadis itu langsung berlari pergi menghindari Andreas.

dia takut jika pria itu akan semakin marah dan menghunuskan pisau ke kepalanya,

bukan ketakutan angkat terlalu berlebihan tapi sangat mungkin jika dia bisa melakukan hal tersebut.

gadis itu langsung masuk ke dalam kamarnya dan menghembuskan nafas kasar.

"sebenarnya dia ingin sekali marah terhadap pria itu tapi dia juga takut dengan sifat Andreas yang mudah marah dan bisa melakukan apapun.

angka benar-benar di lema saat ini.

Next chapter