Shi Sui melangkah masuk ke dalam ruang gawat darurat. Dia melihat Xiang Yi sedang duduk dengan patuh di kursi pengobatan. Mata Xiang Yi yang jernih dan cerah sedang menatapnya dengan tenang.
Batu yang berat di dalam hatinya akhirnya jatuh ke tanah.
Shi Sui tanpa sadar menghela napas. Tapi, saat dia melihat kain kasa di wajah dan pergelangan tangan Xiang Yi, alisnya langsung berkerut. Jakun pria ini berguling naik dan turun. Jelas-jelas sebuah perkataan penuh perhatian sudah sampai di mulutnya, tapi dia tidak tahu bagaimana mengatakannya.
Semua kesopanan dan etiket Shi Sui tidak efektif di depan Xiang Yi. Sebaliknya, Xiang Yi justru terlebih dahulu bicara.
Xiang Yi memanggil dengan suara yang lembut dan merdu, "Shi Sui."
Shi Sui menekan emosinya yang bergejolak dan menyahut, "Hm?"
"Aku lapar," kata gadis itu dengan sedikit sedih, "Aku juga merindukan Harimau Kecil."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com