"Akibat Pengalaman"

Selalu, akibat adanya pengalaman masa lalu. Banyak orang-orang yang merasa dirinya lebih mampu, daripada orang lain. Menganggap suatu argumen remeh, atau bahkan ingusan. Awalnya, kukira ia hanya bergaya di atas argumen semata. Ternyata, ia memang punya pengetahuannya, juga pengalamannya. Ia mampu mematahkan tiap argumen dengan sedetik saja. Memang benar argumennya, berdasar pengetahuan yang sudah ada dan wawasannya. Gelarnya pun lumayan agung, ketimbang aku yang hanya lulusan SMA.

Baginya, argumen di bawah kelasnya adalah 'cere'. Lambat laun, akhirnya kurasa tak apa, selagi memang benae pa yang terlontar. Namun, sayangnya aku yang jebolan SMA lebih bisa menempatkan etika dalam berbicara. Walau pengalaman dan wawasanku jauh di bawahnya.