Manu senantiasa menunggu Nara sadar dari koma. Ia tidak pernah berhenti untuk berdoa kesembuhan Nara. Menunggu adalah hal yang paling membosankan untuknya. Tapi ini sudah kehendak Tuhan, Manu harus belajar sabar. Ketika jari telunjuk Nara bergerak, Manu merasakannya. Betapa terkejutnya, tak lama kemudian gadis itu membuka mata.
Perlahan mulutnya terbuka, mata gadis itu memandang Manu. Dengan cepat Manu menyuruh Nara untuk tidak mengatakan apapun. Harus istirahat, wajah cemas dan panik sekarang berubah menjadi senyuman dan terlihat begitu tenang.
Manu menghubugi orang tuanya mereka, tak lupa pula memanggil Dokter.
Berapa saat setelah Dokter memeriksa Nara, mengatakan kalau Nara harus dirawat dulu. Kepalanya kemarin terbentur cukup keras, jadi harus dipastikan tidak ada apa-apa. Syukurlah kalau begitu.
****
"Nara belum boleh, pulang ya?" tanya Kayla sembari mengunyah bubur yang di suapi oleh Manu.
"Belumlah, kamu masih harus dirawat sampai sembuh." jawab Manu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com