Sungguh, Arka sedikit tak yakin dengan langkah tujuannya kali ini. Menuruti permintaan dari oknum yang berkemungkinan besar hanya ingin mengerjainya saja. Meski sebagian kecil dalam dirinya malah menuntut untuk mengikuti.
Lihat saja, di akhir pekan yang akhir-akhir ini digunakannya untuk bergumul malas di atas ranjang sampai esok hari, nyatanya untuk pertama kali kedua matanya terbuka bersamaan dengan terbitnya matahari.
Dengan punggung tangan yang berusaha menghilangkan belek yang membuat pandangannya buram. Bukan menangkap objek alam menakjubkan saat perlahan embun yang menutupi dedaunan sedikit-demi sedikit meleleh. Bukan hiruk pikuk alam yang mulai menunjukkan interaksi lebih hidup setelah tertelan petang, melainkan sebuah benda pipih kecil yang di genggamnya sepanjang tidur. Sungguh, rasanya menerima benda itu membuat Arka jadi sulit tidur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com