webnovel

Pelampiasan kemarahan 18+

Dari informasi yang ia dapat jika shifa adalah gadis yang manja dan matre maka ia berniat untuk tidak memberikan uang sepeser pun untuk nya selama menikah hingga bercerai

****

Malam itu bagai neraka bagi Shafa , bagaiman tidak, ia memperlakukan istri nya dengan begitu kasar. Devan masuk ke dalam kamar dan mengikat kedua tangan perempuan yang telah di nikahi nya itu dengan kemeja yang di kenakan nya

Devan tidak lagi memperdulikan teriakan shafa, ia berusaha membekap mulut nya dengan bibir dan sesekali dengan tangan nya Shafa akhir nya mengigit Devan hingga berdarah, namun bukan nya mundur Devan justru lebih bergairah, ia lalu merobek celana dalam milik Shafa sebagai pertahanan terakhir nya ya saat itu dalam kondisi terikat. ia terus menciumi dada Shafa, dan menjamah bagian sensitif lain nya hingga membuat Shafa tidak tahan untuk mengeluarkan desahan lembut.

Shafa sesekali memejam kan mata, namun Devan semakin liar, Shafa berfikir untuk pura-pura pingsan, maka ia pin berusaha agar tidak mengeluarkan kan suara seperti layak nya orang sedang pingsan, namun bukan Devan nama nya yang mudah di bohongi, justru ia semakin menjadi. Shafa hanya bisa pasrah, ia merasakan getaran yang luar biasa yang baru kali ini ia rasakan

"Berapa banyak pria yang sudah tidur dengan mu?" bisik Devan di telinga, membuat Shafa merasa terhina. shafa hanya menggeleng, ia ingin menjelaskan sesuatu namun tertahan oleh bibir Devan yang tidak memberi nya kesempatan.

"paman mu telah menukarkan mu dengan proyek² yang ia dapat kan, jadi sayang jika aku tidak memanfaat kan tubuh mu yang indah ini.. bisik devan seraya tangan nya terus bermain di area sensitif nya..

Mmmm aku tahu, atau ini tujuan mu mendekati putra ku?" Shafa lagi2 shafa hanya bisa menggeleng, ia ingin menjelaskan sesuatu namun Dev tidak memebri nya kesempatan

"Aku tidak akan membiarkan mu puas dan mencapai puncak,"bisik Devan seraya melepaskan seluruh ikatan tangan dan kaki Shafa lalu meninggalkan Shafa begitu saja di dalam kamar dalam kondisi polos, Shafa yang tidak tahu maksud ucapan Devan hanya terdiam seraya menutup tubuh nya dengan selimut.

Ia berusaha bangkit lalu duduk termenung, ia menatap cermin sesaat dan mendapati kulit nya penuh tanda merah akibat ulah pria yang kini telah menjadi suami nya. ia lalu ia berdiri dan mengambil pakaian nya yang berserakan lalu nya satu persatu.

ia masuk kedalam kamar mandi dan memgguyur diri nya menggunakan air dingin untuk menenangkan pikiran nya

****

Devan membuka lagi ponsel nya, dan melihat lagi isi pesan dari dendi tentang latar belakang istri nya, karena kemaren devan tidak membaca dengan detail, untuk kali ini ia kembali membaca laporan dari Dendi dengan teliti.

Devan merasa aneh, gadis yang di jodohkan dengan nya tertulis bernama shifa, namun jelas-jelas yang ia baca saat ijab qobul kemaren bernama Shafa, yang lebih membuat nya terkejut lagi ternyata dalam laporan Dendi di sebut shifa memiliki saudara kembar bernama Shafa,

"Atau yang kemarin aku nikahin gadis kembaran nya yang bernama Shafa bukan shifa,? pantas saja berbeda." ucap Devan dalam hati

Setelah membaca dengan detail latar belakang Shifa yang juga di sebut memiliki tanda lahir di tangan kanan nya. "menarik! aku akan mengikuti permainan mu!" ujar Devan dengan seringai licik dari wajah nya.

Devan kembali masuk ke kamar yang di tempati Shafa,

ia melihat Shafa wanita tangguh jago bela diri itu sedang kembali tertidur pules di kasur nya dengan memakai pakaian lengkap hanya saja tanpa memakai pakaian dalam, yang tercetak jelas, membuat pikiran Devan kembali bergejolak traveling ke mana-mana. Ia melihat lengan shafa dengab seksama, tidak ada tanda lahir seperti yang di katakan oleh dendi, arti nya dia benar2 menikahi Shafa kembaran Shifa.

Devan lalu kembali keluar dan kembali ke kamar nya dengan wajah lelah dan kusut ia pun merebahkan tubuh nya, dan kembai menelpon asisten nya

"Dendi kamu selidiki latar belakang saudara kembar Shifa yang bernama Shafa sedetail2 nya jangan ada yang terlewat sekecil apapun secepat nya kamu kirimkan padaku," perintah Devan pada Dendi

"Baik tuan, ucap Dendi.

Tak butuh waktu lama Dendi langsung mengirim pesan pada nya, baik melalui email dan w****p nya.

dendi telah mengantisipasi jika ini terjadi, jadi diam-diam Dendi telah lebih dulu menyelidiki latar belakang Shafa sebelum bos nya meminta nya.

nama : Shafa el shanum memiliki saudara kembar bernama

(Shifa el shanum) yang di asuh oleh paman nya yang bernama Edwin prasetyo, karena paman nya tidak bisa memiliki anak.

Shafa sendiri di asuh oleh kedua orang tua nya, ia kuliah di universitas milik tuan Alexander dengan menggunakan beasiswa, ia adalah siswa terbaik sejak SD hingga SMU,

lulusan terbaik di universitas UM

berprestasi dalam ilmu beladiri dan matematika. ia juga sering mengkuti kejuaraan di tingkat nasional, dan beberapa kali menjadi juara 1.

Setelah lulus ia bekerja di perusahaan Areno group sebagai manager keuangan,

ia pernah dekat dengan seseorang saat masih kuliah, namun hanya sebatas dekat saja. Shafa tergolong wanita yang cerdas, penyabar, dan penyayang anak kecil, saat kuliah ia membuka toko online yang hasil nya ia sumbangkan ke panti asuhan, ia juga memiliki anak angkat yang ia biayai sekolah nya. Setelah bekerja ia menyerahkan usaha nya pada anak asuh nya di panti asuhan

Shafa belum pernah berpacaran hingga sekarang

saat ini ia sedang dekat dengan ceo di perusahaan xx tempat nya bekerja.

hobi olahraga, masa liburan sering ia habiskan dengan berkunjung ke panti asuhan.

ayah nya seorang karyawan biasa, dan ibu nya seorang ibu rumah tangga.

"kalau bos tidak mau saya juga mau, dengan senang hati langsung saya nikahi" dendi

"Demikian laporan dari saya tuan, jika ada informasi yang kurang mengenai hal lain akan saya cari tahu lagi." dendi

Devan takjub membaca latar belakang kehidupan Shafa, ia bahkan mulai merasa beruntung mendapat istri seperti Shafa, seketika ia merasa malu telah melakukan hal seperti tadi.

"Kamu telah masuk ke kehidupan seorang devan malik tidak akan mudah untuk keluar begitu saja,"

kamu telah masuk dalam permainan paman mu yang licik paman mu" ucap devan dalam hati,

"Seperti nya ini lebih baik dari pada aku menikah dengan saudara kembar nya, namun aku tidak bisa menerima kebohongan seorang Edwin. berani nya ia bermain2 dengan Alexander malik, dan devan malik. ucap Devan dalam hati.

"Tolong kamu cari tahu keberadaan Shifa saat ini dan cari tahu kenapa Edwin menukar ponakan nya yang bernama shafa untuk mengganti kan saudara kembar nya untuk menikah dengan ku" ucap Devan di telepon

"Tuan, jika tuan tidak suka dengan gadis itu saya bersedia menikah dengan nya dan membahagiakan nya daripada bos sibuk ngurus ini itu buat saya saja" ucap Dendi dengan nada serius

"Diam! , kamu sudah bosan hidup?" ucap Devan dengan nada tinggi

"Tidak tuan, hahaha" saya hanya bercanda, apa tuan tidak ingin merayakan malam pertama dengan nya tuan? Ko malah sibuk begini" goda Dendi kembali.

Membuat devan semakin marah.

"Seperti nya kamu bosan hidup" ucap Devan seraya menutup telepon nya.

***to be continue***

maaf ya ada kesalahan update jadi sedikit membuat pembaca bingung.. akan saya revisi secepatnya

Next chapter