Setelah pergi meninggalkan rumahnya, Raka mengendarai motornya dengan sangat kencang. Bahkan ia tidak berpikir tentang keselamatannya lagi, karena remaja itu sudah terlalu larut dalam kekesalan yang ada di benaknya. Raka hanya bisa diam dan diam karena tidak bisa menceritakan tentang permasalahannya pada siapapun.
Sekarang tujuan Raka hanya bertemu dengan Arin. Entah apa yang ada dipikiran Raka, namun pikirannya benar-benar tergerak untuk menemui mantan kekasihnya itu. Meski sebenarnya Raka masih sakit hati dengan apa yang sudah di lakukan oleh Arin padanya, namun Raka sendiri juga tidak bisa memungkiri bahwa Arin lah yang dulunya selalu ada disaat Raka membutuhkan sandaran.
Sesampainya di cafe tempat dimana Arin memberitahukan posisinya, Raka segera memarkirkan motornya dan masuk ke dalam cafe itu. Remaja tampan itu mengedarkan pandangannya yang kemudian mendapati Arin sedang duduk sendirian di salah satu kursi pelanggan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com