"Mungkin itu jenis dari pohon cemara."
Vier kembali menganggukkan kepalanya. Setuju. "Cemara mediterania."
Itu adalah kalimatku. Tapi, aku tidak peduli ketika suara dari Hunter Eldan kembali menggema ke seluruh penjuru arena pertarungan ini. Pandanganku teralih hanya untuk menatap Alan Woods dan Gerald Gardenium berada di tengah lapangan arena kelima. Mereka tampak bertatapan dengan penuh kebencian- atau penuh perlawanan.
"Gadis tadi." Pandaanganku kembali beralih untuk menatap Vier. Dia terdengar seperti akan membicaraan seseorang dengan awalan kata 'gadis'. "Dia sepupu mu, bukan?"
Aku sedikit terlonjak kaget begitu mendengar ucapannya. Meskipun dia pernah mengatakan nama seseorang yang terlintas dalam benakku. "Bagaimana kau bisa tahu?"
Itu jelas mengatakan bahwa tebakan Xaviero de Kaiser ialah benar. Aku tanpa sengaja membenarkan ucapannya dan spontan membungkam mulutku dengan rapat.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com