"Jika seperti ini, sudah jelas [Hunter] Kelas Agra lah yang akan memasuki [Tower]." Liam tetap mengoceh. Dia benar-benar merasa tidak terima ketika dirinya tidak berada di Kelas Agra.
"Meskipun kebanyakan [Hunter] Kelas Agra lah yang memang pantas memasuki [Tower]. Tapi, untuk apa adanya ujian ini jika penilaiannya lebih condong ke Kelas Agra?!" Axel mengalami emosi yang menggebu.
Awalnya aku memilih untuk membungkam mulutku karena apa yang dikatakan oleh mereka ada benarnya. Untuk apa membuang tenaga jika semua protes telah mereka sampaikan secara langsung?
Namun, ku urungkan niatku karena aku sendiri merupakan [Hunter] Kelas Agra. Aku mengangkat suara yang telah lama kupendam untuk tetap bungkam. Terasa serak karena kekurangan mineral sehingga tenggorokanku menjadi kering. Lalu mengatakan,
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com